Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu Tahun
Latar belakang. Angka kejadian leukemia limfoblastik akut (LLA) pada anak usia di bawah satu tahun sekitar 2%-5% dari seluruh pasien LLA dengan event-free survival (EFS) untuk 3 sampai 6 tahun hanya 22%-54%. Prognosis LLA pada anak di bawah usia 1 tahun dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya usia...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/596 |
_version_ | 1811269356489801728 |
---|---|
author | Sri Mulatsih Silvia Meiliana |
author_facet | Sri Mulatsih Silvia Meiliana |
author_sort | Sri Mulatsih |
collection | DOAJ |
description | Latar belakang. Angka kejadian leukemia limfoblastik akut (LLA) pada anak usia di bawah satu tahun sekitar 2%-5% dari seluruh pasien LLA dengan event-free survival (EFS) untuk 3 sampai 6 tahun hanya 22%-54%. Prognosis LLA pada anak di bawah usia 1 tahun dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya usia pada saat diagnosis, angka leukosit awal yang tinggi, ekspresi CD10, ekspresi myeloid-associated antigen, translokasi 11q23/MLL (mixed-lineage leukemia) rearrangements, dan respon pada terapi awal.
Tujuan. Memberikan gambaran klinis dan luaran terapi pasien LLA anak usia di bawah satu tahun.
Metode. Laporan empat kasus LLA pada bayi mengenai perjalanan klinis, perawatan, dan hasil akhir pengobatan yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Hasil. Telah dirawat empat kasus LLA anak usia di bawah satu tahun. Satu kasus drop out dari pengobatan dan satu kasus meninggal pada fase awal pengobatan karena syok septik. Pasien tersebut datang dengan jumlah leukosit 2400/μL, CD10+ (40%), dan imunofenotiping menunjukkan sel pre-B. Terapi yang diberikan adalah protokol risiko tinggi. Satu kasus yang sudah selesai pengobatan mempunyai jumlah leukosit awal 29.400/ μL, CD10+ (68%), dan imunofenotiping menunjukkan sel pre-B. Satu pasien masih dalam pengobatan. Keempat pasien mengalami komplikasi berupa perdarahan dan sepsis.
Kesimpulan. Luaran terapi pasien LLA di bawah 1 tahun cukup baik, apabila dilakukan pendekatan terapi serta perawatan suportif yang optimal. Sangat perlu dilakukan pemeriksaan imunofenotiping, sitogenetik ataupun molekular untuk membantu stratifikasi risiko awal sehingga pengobatan dapat lebih tepat. |
first_indexed | 2024-04-12T21:40:37Z |
format | Article |
id | doaj.art-fbf2a0641ad5440fbf2548dca7289d59 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-7823 2338-5030 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-12T21:40:37Z |
publishDate | 2016-11-01 |
publisher | Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
record_format | Article |
series | Sari Pediatri |
spelling | doaj.art-fbf2a0641ad5440fbf2548dca7289d592022-12-22T03:15:47ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-011132192210.14238/sp11.3.2009.219-22545Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu TahunSri Mulatsih0Silvia Meiliana1Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UGM /RSUP Dr. Sardjito, YogyakartaBagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UGM /RSUP Dr. Sardjito, YogyakartaLatar belakang. Angka kejadian leukemia limfoblastik akut (LLA) pada anak usia di bawah satu tahun sekitar 2%-5% dari seluruh pasien LLA dengan event-free survival (EFS) untuk 3 sampai 6 tahun hanya 22%-54%. Prognosis LLA pada anak di bawah usia 1 tahun dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya usia pada saat diagnosis, angka leukosit awal yang tinggi, ekspresi CD10, ekspresi myeloid-associated antigen, translokasi 11q23/MLL (mixed-lineage leukemia) rearrangements, dan respon pada terapi awal. Tujuan. Memberikan gambaran klinis dan luaran terapi pasien LLA anak usia di bawah satu tahun. Metode. Laporan empat kasus LLA pada bayi mengenai perjalanan klinis, perawatan, dan hasil akhir pengobatan yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Hasil. Telah dirawat empat kasus LLA anak usia di bawah satu tahun. Satu kasus drop out dari pengobatan dan satu kasus meninggal pada fase awal pengobatan karena syok septik. Pasien tersebut datang dengan jumlah leukosit 2400/μL, CD10+ (40%), dan imunofenotiping menunjukkan sel pre-B. Terapi yang diberikan adalah protokol risiko tinggi. Satu kasus yang sudah selesai pengobatan mempunyai jumlah leukosit awal 29.400/ μL, CD10+ (68%), dan imunofenotiping menunjukkan sel pre-B. Satu pasien masih dalam pengobatan. Keempat pasien mengalami komplikasi berupa perdarahan dan sepsis. Kesimpulan. Luaran terapi pasien LLA di bawah 1 tahun cukup baik, apabila dilakukan pendekatan terapi serta perawatan suportif yang optimal. Sangat perlu dilakukan pemeriksaan imunofenotiping, sitogenetik ataupun molekular untuk membantu stratifikasi risiko awal sehingga pengobatan dapat lebih tepat.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/596leukemia limfoblastik akutusiapengobatan |
spellingShingle | Sri Mulatsih Silvia Meiliana Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu Tahun Sari Pediatri leukemia limfoblastik akut usia pengobatan |
title | Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu Tahun |
title_full | Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu Tahun |
title_fullStr | Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu Tahun |
title_full_unstemmed | Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu Tahun |
title_short | Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Usia di Bawah Satu Tahun |
title_sort | leukemia limfoblastik akut pada anak usia di bawah satu tahun |
topic | leukemia limfoblastik akut usia pengobatan |
url | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/596 |
work_keys_str_mv | AT srimulatsih leukemialimfoblastikakutpadaanakusiadibawahsatutahun AT silviameiliana leukemialimfoblastikakutpadaanakusiadibawahsatutahun |