Determinan Kejadian Anemia pada siswi Di SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2019

Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal yaitu <12gram/100ml. Provinsi Riau merupakan wilayah dengan angka kejadian anemia tinggi di Indonesia dengan prevalensi mendekati ambang gawat (36%). Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ikhtiyaruddin Ikhtiyaruddin, Agus Alamsyah, Mitra Mitra, Ary Setyaningsih
Format: Article
Language:Indonesian
Published: STIKes Hang Tuah Pekanbaru 2020-05-01
Series:Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health)
Online Access:http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/527
Description
Summary:Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal yaitu <12gram/100ml. Provinsi Riau merupakan wilayah dengan angka kejadian anemia tinggi di Indonesia dengan prevalensi mendekati ambang gawat (36%). Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir didapatkan bahwa dari 10 siswi terdapat 7 orang (70%) mengalami anemia. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya hubungan antara mensturasi, aktivitas fisik, konsumsi tablet fe, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan mengkonsumsi sayur, kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2019. Jenis penelitian bersifat kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 90 orang dan semuanya dijadikan subjek penelitian dengan uji chi square. Hasil penelitian 60 % mengalami anemia dengan P value < 0,05 menunjukan ada hubungan yang signifikan antara menstruasi P value = 0,003 (POR = 4,2), aktivitas fisik P value = 0,001 (POR = 4,8), sarapan pagiP value = 0,001 (POR = 6,8)dan konsumsi teh P value = 0,014 (POR = 3,2)dengan kejadian anemia. Tidak ada hubungan antara konsumsi tablet fe P value = 0,355 (POR = 1,7) dan konsumsi sayur P value = 0,093 (OR = 0,4) dengan kejadian anemia. Kesimpulannya adalah adanya hubungan yang bermakna antara menstruasi, aktifitas fisik, sarapan pagi, dan konsumsi teh pada siswi terhadap kejadian anemia di SMAN 1 Teluk Belengkong. Disarankan pihak sekolah melakukan kerjasama dengan puskesmas dalam pemeriksaan anemia berkala dan memberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan anemia.
ISSN:2088-7612
2548-8538