HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

Premenstrual syndrome is a physical and psychological symptoms that occurs at 7 to 10 days before menstruation and disappear during menstruation. The eating habit is suspected as one of factor that influenced in the incidence of premens­trual syndrome. Objective of this research is to identify relat...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Mazarina Devi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Malang 2012-08-01
Series:Teknologi dan Kejuruan
Subjects:
Online Access:http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/view/3101
Description
Summary:Premenstrual syndrome is a physical and psychological symptoms that occurs at 7 to 10 days before menstruation and disappear during menstruation. The eating habit is suspected as one of factor that influenced in the incidence of premens­trual syndrome. Objective of this research is to identify relationship with the incendence of food habits and pre­menstrual syndrome among teenagers. This is a cross section of survey methods research design. This research was carried out in secondary vocational school Thistle, South Jakarta. This study was carried out in June-August 2007. The subject of the research study are young women aged 15-19 who are menstruating. The t-test results showed groups experiencing premenstrual syndrome ate less number of the carbohidrates than the another group who not experiencing the syndrome. Sindrom pramenstruasi merupakan masalah fisik dan psikis yang  timbul 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai.  Kebiasaan makan juga diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya sindrom pramenstruasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan kejadian sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah crosssectional dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Widuri, Jakarta Selatan. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni-Agus­tus 2007. Subjek penelitian penelitian adalah remaja putri yang berusia 15-19 tahun yang sudah mendapatkan menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mengalami sindrom pramenstruasi mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami sindrom pramenstruasi.
ISSN:0852-0062
2477-0442