Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony Optimization
Pengoperasian pembangkit yang ekonomis tujuan dari operasi sistem tenaga listrik. Dimana biaya bahan bakar merupakan biaya terbesar dari biaya operasional tenaga listrik. Penelitian ini bertujuan menghasilkan penjadwalan pembangkit tenaga termal dengan biaya minimum menggunakan metode Ant Colony Opt...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Departement of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya
2013-04-01
|
Series: | Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) |
Online Access: | https://jurnaleeccis.ub.ac.id/index.php/eeccis/article/view/173 |
_version_ | 1827773663861014528 |
---|---|
author | Sugeng Riyanto Hadi Suyono Harry Soekotjo Dahlan |
author_facet | Sugeng Riyanto Hadi Suyono Harry Soekotjo Dahlan |
author_sort | Sugeng Riyanto |
collection | DOAJ |
description | Pengoperasian pembangkit yang ekonomis tujuan dari operasi sistem tenaga listrik. Dimana biaya bahan bakar merupakan biaya terbesar dari biaya operasional tenaga listrik. Penelitian ini bertujuan menghasilkan penjadwalan pembangkit tenaga termal dengan biaya minimum menggunakan metode Ant Colony Optimization (ACO) dengan batasan equality dan inequality. Sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah data IEEE 30 bus dan data sistem kelistrikan Jawa-Bali 500kV 25 bus dengan 6 pembangkit termal. Hasil simulasi diperoleh bahwa Ant Colony Optimization (ACO) memberikan hasil dan performasi yang lebih baik dibandingkan Lagrange. Penjadwalan pembangkit untuk sistem data IEEE 30 bus, metode Ant Colony Optimization (ACO) memberikan hasil yang lebih baik dari metode Lagrange yaitu 4.1 % untuk total pembangkitan, 60.49 % untuk rugi-rugi daya, 34.56 % untuk total biaya. Sedangkan sistem Jawa-Bali 500kV 25 bus selama 24 jam menggunakan Ant Colony Optimization (ACO) memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode Lagrange yaitu 0.29 % untuk total pembangkitan, 14 % untuk rugi-rugi daya, 37,24% untuk total biaya.
Kata Kunci—Penjadwalan, Ant colony Optimization, dan biaya bahan bakar. |
first_indexed | 2024-03-11T13:26:03Z |
format | Article |
id | doaj.art-ffe65dad54ec41bda85d37bfa6efdac0 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2460-8122 |
language | English |
last_indexed | 2024-03-11T13:26:03Z |
publishDate | 2013-04-01 |
publisher | Departement of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya |
record_format | Article |
series | Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) |
spelling | doaj.art-ffe65dad54ec41bda85d37bfa6efdac02023-11-03T07:20:30ZengDepartement of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas BrawijayaJurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems)2460-81222013-04-01629710610.21776/jeeccis.v6i2.17367Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony OptimizationSugeng Riyanto0Hadi Suyono1Harry Soekotjo Dahlan2Program Magister dan Doktor Teknik Elektro Universitas BrawijayaJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas BrawijayaJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas BrawijayaPengoperasian pembangkit yang ekonomis tujuan dari operasi sistem tenaga listrik. Dimana biaya bahan bakar merupakan biaya terbesar dari biaya operasional tenaga listrik. Penelitian ini bertujuan menghasilkan penjadwalan pembangkit tenaga termal dengan biaya minimum menggunakan metode Ant Colony Optimization (ACO) dengan batasan equality dan inequality. Sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah data IEEE 30 bus dan data sistem kelistrikan Jawa-Bali 500kV 25 bus dengan 6 pembangkit termal. Hasil simulasi diperoleh bahwa Ant Colony Optimization (ACO) memberikan hasil dan performasi yang lebih baik dibandingkan Lagrange. Penjadwalan pembangkit untuk sistem data IEEE 30 bus, metode Ant Colony Optimization (ACO) memberikan hasil yang lebih baik dari metode Lagrange yaitu 4.1 % untuk total pembangkitan, 60.49 % untuk rugi-rugi daya, 34.56 % untuk total biaya. Sedangkan sistem Jawa-Bali 500kV 25 bus selama 24 jam menggunakan Ant Colony Optimization (ACO) memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode Lagrange yaitu 0.29 % untuk total pembangkitan, 14 % untuk rugi-rugi daya, 37,24% untuk total biaya. Kata Kunci—Penjadwalan, Ant colony Optimization, dan biaya bahan bakar.https://jurnaleeccis.ub.ac.id/index.php/eeccis/article/view/173 |
spellingShingle | Sugeng Riyanto Hadi Suyono Harry Soekotjo Dahlan Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony Optimization Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) |
title | Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony Optimization |
title_full | Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony Optimization |
title_fullStr | Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony Optimization |
title_full_unstemmed | Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony Optimization |
title_short | Penjadwalan Pembangkit Tenaga Listrik Jangka Pendek Menggunakan Ant Colony Optimization |
title_sort | penjadwalan pembangkit tenaga listrik jangka pendek menggunakan ant colony optimization |
url | https://jurnaleeccis.ub.ac.id/index.php/eeccis/article/view/173 |
work_keys_str_mv | AT sugengriyanto penjadwalanpembangkittenagalistrikjangkapendekmenggunakanantcolonyoptimization AT hadisuyono penjadwalanpembangkittenagalistrikjangkapendekmenggunakanantcolonyoptimization AT harrysoekotjodahlan penjadwalanpembangkittenagalistrikjangkapendekmenggunakanantcolonyoptimization |