PERBEDAAN DENSITAS TULANG DENGAN MENGGUNAKAN DENSITOMETRI ULTRASONOGRAFI PADA PENGGUNA KONTRASEPSI DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DAN KONTRASEPSI NON HORMONAL

Latar Belakang: Pertentangan tentang pengaruh pemakaian DMPA dalam jangka panjang terhadap densitas tulang sampai saat ini masih merupakan suatu pertanyaan yang masih diperdebatkan. Penurunan densitas tulang dapat menjadi faktor risiko terjadinya fraktur di masa mendatang. Tujuan: Untuk mengetahui p...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: , MUKHLIS DERMAWAN, , dr. H. Heru Pradjatmo, Sp.OG(K)
Format: Thesis
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2013
Subjects:
ETD
Description
Summary:Latar Belakang: Pertentangan tentang pengaruh pemakaian DMPA dalam jangka panjang terhadap densitas tulang sampai saat ini masih merupakan suatu pertanyaan yang masih diperdebatkan. Penurunan densitas tulang dapat menjadi faktor risiko terjadinya fraktur di masa mendatang. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan densitas tulang pada pengguna kontrasepsi DMPA dan kontrasepsi non hormonal. Desain Penelitian: Studi observasional potong lintang. Material dan Metode: Penelitian dilakukan di Puskesmas Jetis Yogyakarta, dari bulan Juli sampai dengan september 2012. Pemeriksaan densitas tulang diperiksa pada tulang calcaneus kanan dengan menggunakan Portable Quantitative Ultrasounds (QUS) AOS-100 (Aloca Co, Ltd, Japan). Outcome adalah densitas massa tulang. Disebut massa tulang rendah jika T-score kurang dari -1. Analisis data menggunakan chisquere dan regresi logistik dengan menggunakan SPSS 19. Hasil: Diperoleh 151 responden yang memenuhi kriteria kelayakan. Didapatkan 78 (51,7%) responden yang mengalami densitas tulang rendah. Paritas tidak mempengaruhi densitas mineral tulang. Jenis kontrasepsi DMPA akan meningkatkan kejadian densitas mineral tulang rendah 3,72 kali dibandingkan dengan peserta penelitian yang memakai kontrasepsi non hormonal dan secara statistik bermakna dengan RR 3,72 (2,38 � 5,83) p=0,001). BMI rendah mempunyai kecenderungan memiliki DMT rendah 1,78 kali dengan RR 1,78 (1,17 � 2,69) p=0,002. Umur 36 � 50 tahun mempunyai kecenderungan memiliki DMT rendah 1,35 kali dengan RR 1,35 (1,00 � 1,82) p=0,01. Lama pemakaian DMPA mempunyai kecenderungan memiliki DMT rendah 1,27 kali dengan RR 1,27 (1,01 � 1,63) p=0,03. Persamaan dari regresi logistik yang dihasilkan yaitu densitas tulang (y) = (-2,386) + 1,300 (BMI) + 2,745 (Jenis kontrasepsi) + 0,189 (Umur) + 0,211 (Lama pemakaian). Kesimpulan: Kejadian Densitas tulang rendah lebih banyak terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi DMPA. Jenis kontrasepsi dan BMI mempunyai korelasi terhadap densitas massa tulang dan bermakna secara statistik.