ANALISIS KETERSEDIAAN PRODUK BANDENG MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT. BANDENG JUWANA SEMARANG, JAWA TENGAH

PT. Bandeng Juwana merupakan salah satu pusat oleh � oleh yang berada di kota Semarang. Penelitian ini bertujuan (1) Melakukan peramalan permintaan produk bandeng tahun 2013,(2)Menentukan ketersedian produk bandeng tahun 2013 di PT. Bandeng Juwana menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ),...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: , SARI NURHABSYAH, , Novita Erma Kristanti, STP., MP.
Format: Thesis
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2013
Subjects:
ETD
Description
Summary:PT. Bandeng Juwana merupakan salah satu pusat oleh � oleh yang berada di kota Semarang. Penelitian ini bertujuan (1) Melakukan peramalan permintaan produk bandeng tahun 2013,(2)Menentukan ketersedian produk bandeng tahun 2013 di PT. Bandeng Juwana menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), (3) Memberikan usulan terhadap ketersediaan produk bandeng di PT.Bandeng Juwana. Analisis ketersediaan produk bandeng di PT. Bandeng Juwana menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Sebelum melakukan perhitungan ketersediaan produk bandeng dilakukan peramalan permintaan produk bandeng dengan metode simple average, peramalan permintaan produk bandeng dilakukan untuk mengetahui kapasitas permintaan produk bandeng tahun 2013. Dengan mengunakan metode EOQ akan diperoleh jumlah atau kuantitas pesanan ekonomis (EOQ), persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, dan total biaya persediaan produk bandeng di PT. Bandeng Juwana. Hasil peramalan permintaan produk bandeng pada tahun 2013 sebesar 100.454,85 kg. Hasil perhitungan menggunakan metode EOQ antara lain yaitu pemesanan bandeng dilakukan sebanyak 49 kali dalam setahun, persediaan pengaman 638,073 kg, titik pemesanan kembli (ROP) ketika produk bandeng mencapai 913,202 kg, jangka waktu pemesanan 8 hari. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Economic Order Quantity pada ketersediaan produk bandeng di PT. Bandeng Juwana Semarang lebih efisien dibandingkan metode sederhana yang digunakan perusahaan karena total biaya persediaan lebih kecil yaitu sebesar Rp 638.026,3.