Summary: | Bovine Herpesvirus tipe 1 pada sapi menyebabkan penurunan produksi susu, kehilangan berat badan dan abortus sedangkan pada domba dan kambing menyebabkan penurunan daging, susu, kulit dan wool dan penyakit pernafasan (Thiry et al., 2006). Gejala klinis yang muncul berupa Rhinotracheitis, Infectious Pustular Vulvovaginitis, Balanopostitis, Keratoconjungtivitis, abortus, enteritis dan encephalitis. Pertumbuhan virus diperlukan hewan percobaan atau media pertumbuhan yang peka terhadap virus yang akan ditumbuhkan, karena virus merupakan parasit obligat intrasel yang hanya dapat memperbanyak diri dalam sel hidup. Beberapa virus dapat ditumbuhkan pada telur ayam berembrio antara lain : virus ND, virus influensa unggas, virus penyakit marek, virus bronchitis infection (Infectious Bronchitis Virus) meskipun harus dipasase terlebih dulu supaya dapat tumbuh. Begitu pula virus distemper anjing, setelah pasase 3-10 kali baru teradaptasi pada telur ayan berembrio (Burleson et al.,1992). Penelitian ini bertujuan untuk meneguhkan diagnosa histopatologi dari bentukan nodul dari infeksi virus Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) yang ditumbuhkan dalam telur ayam berembrio secara immunohistokimia, sehingga diharapkan bahwa telur ayam berembrio dapat digunakan sebagai media pertumbuhan virus IBR sebagai pengganti sel kultur MDBK.
|