Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi

Abstrak Leptin merupakan hormon yang disintesis oleh sel lemak dan berperan dalam proses kesembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi leptin dan leukosit setelah luka irisan pada tikus yang diberi pakan lemak tinggi dan aplikasi topikal zinc. Penelitian ini menggunakan 16 ekor tiku...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Anggraeni Devita, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi, Adji Dhirgo, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi, Widyarini Sitarina, Bagian Patologi
Format: Article
Language:English
Published: Fakultas Kedokteran Hewan 2012
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135014/1/ENDAH%20JSV%20JULI%202012%20artikel%207.pdf
_version_ 1826049320659451904
author Anggraeni Devita, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi
Adji Dhirgo, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi
Widyarini Sitarina, Bagian Patologi,
author_facet Anggraeni Devita, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi
Adji Dhirgo, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi
Widyarini Sitarina, Bagian Patologi,
author_sort Anggraeni Devita, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi
collection UGM
description Abstrak Leptin merupakan hormon yang disintesis oleh sel lemak dan berperan dalam proses kesembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi leptin dan leukosit setelah luka irisan pada tikus yang diberi pakan lemak tinggi dan aplikasi topikal zinc. Penelitian ini menggunakan 16 ekor tikus Sprague Dawley jantan berumur tiga bulan (150-200 g). Tikus dibagi secara acak menjadi empat kelompok (A, B, C, dan D), masingmasing terdiri dari empat ekor. Kelompok A dan B diberi pakan normal, sedangkan kelompok C dan D diberi pakan lemak tinggi. Setelah dua bulan perlakuan pakan, seluruh tikus dioperasi untuk membuat luka irisan pada kulit, kemudian luka ditutup kembali dengan jahitan. Pada kelompok A dan C, luka jahitan diberi aplikasi topikal vaselin (tanpa zinc), sedangkan pada kelompok B dan D, luka jahitan diberi aplikasi topikal zinc 10%. Tiga hari setelah operasi, tikus diambil darahnya untuk analisis kadar leptin dan leukosit total. Data leptin dan total leukosit dianalisa dengan ANOVA untuk faktorial eksperimen (2x2). Hasil penelitian menunjukkan kadar leptin secara signifikan lebih tinggi pada tikus yang diberi pakan lemak tinggi dibandingkan tikus yang diberi pakan normal (P<0.05), sedangkan leukosit total tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, kadar leptin pada hari ketiga setelah luka irisan dipengaruhi oleh pakan, yaitu pakan lemak tinggi dapat meningkatkan kadar leptin. Leukosit total tidak dipengaruhi oleh pakan dan aplikasi topikal, meskipun demikian, leukosit total cenderung lebih rendah pada tikus yang diberi aplikasi topikal zinc. Kata kunci: pakan lemak tinggi, leptin, zinc, leukosit total, tikus Sprague Dawley JURNAL SAIN VETERINER ISSN : 0126 - 0421 JSV 30 (1), Juli 2012 45 Pendahuluan Kesembuhan luka merupakan proses yang kompleks, melibatkan inflamasi, pembentukan jaringan granulasi dan remodeling. Proses ini memerlukan interaksi berbagai macam sel, sitokin, faktor-faktor pertumbuhan dan molekul matriks ekstraseluler (Nascimento dan Costa, 2006). Menurut Gilitzer dan Goebeler (2001), leukosit sebagai komponen seluler dalam proses inflamasi tidak hanya sebagai sel efektor immunologik untuk melawan agen patogen, tetapi juga terlibat dalam fase anabolik dari degradasi jaringan melalui produksi protease dan reactive oxygen intermediate, serta dalam fase katabolik dari pembentukan jaringan melalui produksi faktor-faktor pertumbuhan. Selain itu, leptin diketahui juga berperan dalam proses kesembuhan luka. Leptin adalah hormon polipeptida yang berasal dari sel-sel lemak (Scolaro et al., 2010) dan sekresinya secara langsung proporsional dengan massa jaringan lemak (Fain et al., 2004). Leptin sebagai molekul angiogenik dapat berperan dalam neovaskularisasi luka (Honigmann et al., 1998) dan memiliki efek tambahan pada sel-sel yang terlibat dalam proses kesembuhan luka, seperti fibroblas , makrofag, dan keratinosit. Menurut Murad et al. (2003), sel-sel residen pada luka secara aktif terlibat dalam sintesis akut leptin dalam 4 jam pertama setelah luka dan produksi leptin akan berlanjut selama proses kesembuhan. Peningkatan sintesis leptin dalam luka menyebabkan peningkatan sementara leptin dalam sirkulasi. Efek menguntungkan dari leptin pada perbaikan luka adalah aksi mitogeniknya secara langsung pada keratinosit di tepi luka (Frank et al., 2000). Zinc merupakan komponen penting pada sejumlah enzim dan berpengaruh terhadap berbagai proses biologi seperti kontrol terhadap asupan pakan dan pertumbuhan (Kwun et al., 2007). Aplikasi topikal zinc diketahui juga dapat menurunkan diameter luka terbuka pada pasien yang mengalami defisiensi maupun non defisiensi zinc (Lasek dan Hallman,1985). Menurut Mantzoros et al.( 1998), defisiensi zinc pada rodensia dapat menurunkan leptin, sedangkan suplementasi zinc dapat meningkatkan leptin. Zinc merupakan mediator dalam produksi leptin, sedangkan leptin diketahui sebagai mediator kuat untuk proliferasi keratinosit. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi leptin dan leukosit selama proses kesembuhan luka dalam kondisi berat badan berlebih akibat pakan lemak tinggi dan kaitannya dengan zinc. Materi dan Metode Enam belas ekor tikus Sprague Dawley jantan berumur tiga bulan dengan berat badan 150-200 g digunakan dalam penelitian ini dan dipelihara di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Tikus dibagi secara acak menjadi empat kelompok (A, B, C, dan D), masing-masing terdiri dari empat ekor dan ditempatkan dalam kandang individu. Kelompok A dan B diberi pakan normal, sedangkan kelompok C dan D diberi pakan lemak tinggi (Tabel 1). Identifikasi Leptin Setelah Luka Irisan pada Tikus
first_indexed 2024-03-13T23:44:07Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:135014
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-13T23:44:07Z
publishDate 2012
publisher Fakultas Kedokteran Hewan
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:1350142015-07-01T04:08:40Z https://repository.ugm.ac.id/135014/ Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi Anggraeni Devita, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi Adji Dhirgo, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi Widyarini Sitarina, Bagian Patologi, Veterinary Sciences Abstrak Leptin merupakan hormon yang disintesis oleh sel lemak dan berperan dalam proses kesembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi leptin dan leukosit setelah luka irisan pada tikus yang diberi pakan lemak tinggi dan aplikasi topikal zinc. Penelitian ini menggunakan 16 ekor tikus Sprague Dawley jantan berumur tiga bulan (150-200 g). Tikus dibagi secara acak menjadi empat kelompok (A, B, C, dan D), masingmasing terdiri dari empat ekor. Kelompok A dan B diberi pakan normal, sedangkan kelompok C dan D diberi pakan lemak tinggi. Setelah dua bulan perlakuan pakan, seluruh tikus dioperasi untuk membuat luka irisan pada kulit, kemudian luka ditutup kembali dengan jahitan. Pada kelompok A dan C, luka jahitan diberi aplikasi topikal vaselin (tanpa zinc), sedangkan pada kelompok B dan D, luka jahitan diberi aplikasi topikal zinc 10%. Tiga hari setelah operasi, tikus diambil darahnya untuk analisis kadar leptin dan leukosit total. Data leptin dan total leukosit dianalisa dengan ANOVA untuk faktorial eksperimen (2x2). Hasil penelitian menunjukkan kadar leptin secara signifikan lebih tinggi pada tikus yang diberi pakan lemak tinggi dibandingkan tikus yang diberi pakan normal (P<0.05), sedangkan leukosit total tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, kadar leptin pada hari ketiga setelah luka irisan dipengaruhi oleh pakan, yaitu pakan lemak tinggi dapat meningkatkan kadar leptin. Leukosit total tidak dipengaruhi oleh pakan dan aplikasi topikal, meskipun demikian, leukosit total cenderung lebih rendah pada tikus yang diberi aplikasi topikal zinc. Kata kunci: pakan lemak tinggi, leptin, zinc, leukosit total, tikus Sprague Dawley JURNAL SAIN VETERINER ISSN : 0126 - 0421 JSV 30 (1), Juli 2012 45 Pendahuluan Kesembuhan luka merupakan proses yang kompleks, melibatkan inflamasi, pembentukan jaringan granulasi dan remodeling. Proses ini memerlukan interaksi berbagai macam sel, sitokin, faktor-faktor pertumbuhan dan molekul matriks ekstraseluler (Nascimento dan Costa, 2006). Menurut Gilitzer dan Goebeler (2001), leukosit sebagai komponen seluler dalam proses inflamasi tidak hanya sebagai sel efektor immunologik untuk melawan agen patogen, tetapi juga terlibat dalam fase anabolik dari degradasi jaringan melalui produksi protease dan reactive oxygen intermediate, serta dalam fase katabolik dari pembentukan jaringan melalui produksi faktor-faktor pertumbuhan. Selain itu, leptin diketahui juga berperan dalam proses kesembuhan luka. Leptin adalah hormon polipeptida yang berasal dari sel-sel lemak (Scolaro et al., 2010) dan sekresinya secara langsung proporsional dengan massa jaringan lemak (Fain et al., 2004). Leptin sebagai molekul angiogenik dapat berperan dalam neovaskularisasi luka (Honigmann et al., 1998) dan memiliki efek tambahan pada sel-sel yang terlibat dalam proses kesembuhan luka, seperti fibroblas , makrofag, dan keratinosit. Menurut Murad et al. (2003), sel-sel residen pada luka secara aktif terlibat dalam sintesis akut leptin dalam 4 jam pertama setelah luka dan produksi leptin akan berlanjut selama proses kesembuhan. Peningkatan sintesis leptin dalam luka menyebabkan peningkatan sementara leptin dalam sirkulasi. Efek menguntungkan dari leptin pada perbaikan luka adalah aksi mitogeniknya secara langsung pada keratinosit di tepi luka (Frank et al., 2000). Zinc merupakan komponen penting pada sejumlah enzim dan berpengaruh terhadap berbagai proses biologi seperti kontrol terhadap asupan pakan dan pertumbuhan (Kwun et al., 2007). Aplikasi topikal zinc diketahui juga dapat menurunkan diameter luka terbuka pada pasien yang mengalami defisiensi maupun non defisiensi zinc (Lasek dan Hallman,1985). Menurut Mantzoros et al.( 1998), defisiensi zinc pada rodensia dapat menurunkan leptin, sedangkan suplementasi zinc dapat meningkatkan leptin. Zinc merupakan mediator dalam produksi leptin, sedangkan leptin diketahui sebagai mediator kuat untuk proliferasi keratinosit. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi leptin dan leukosit selama proses kesembuhan luka dalam kondisi berat badan berlebih akibat pakan lemak tinggi dan kaitannya dengan zinc. Materi dan Metode Enam belas ekor tikus Sprague Dawley jantan berumur tiga bulan dengan berat badan 150-200 g digunakan dalam penelitian ini dan dipelihara di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Tikus dibagi secara acak menjadi empat kelompok (A, B, C, dan D), masing-masing terdiri dari empat ekor dan ditempatkan dalam kandang individu. Kelompok A dan B diberi pakan normal, sedangkan kelompok C dan D diberi pakan lemak tinggi (Tabel 1). Identifikasi Leptin Setelah Luka Irisan pada Tikus Fakultas Kedokteran Hewan 2012-07 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/135014/1/ENDAH%20JSV%20JULI%202012%20artikel%207.pdf Anggraeni Devita, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi and Adji Dhirgo, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi and Widyarini Sitarina, Bagian Patologi, (2012) Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi. Makalah, 30 (1). pp. 44-50. http://fkh.ugm.ac.id
spellingShingle Veterinary Sciences
Anggraeni Devita, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi
Adji Dhirgo, Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi
Widyarini Sitarina, Bagian Patologi,
Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi
title Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi
title_full Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi
title_fullStr Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi
title_full_unstemmed Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi
title_short Identifikasi Leptin setelah Luka Irisan padaTikus yang Diberi Pakan Lemak Tinggi
title_sort identifikasi leptin setelah luka irisan padatikus yang diberi pakan lemak tinggi
topic Veterinary Sciences
url https://repository.ugm.ac.id/135014/1/ENDAH%20JSV%20JULI%202012%20artikel%207.pdf
work_keys_str_mv AT anggraenidevitabagianilmubedahdanradiologi identifikasileptinsetelahlukairisanpadatikusyangdiberipakanlemaktinggi
AT adjidhirgobagianilmubedahdanradiologi identifikasileptinsetelahlukairisanpadatikusyangdiberipakanlemaktinggi
AT widyarinisitarinabagianpatologi identifikasileptinsetelahlukairisanpadatikusyangdiberipakanlemaktinggi