Summary: | Pantai Mudong merupakan salah satu pantai di daerah Manggar, Kabupaten Belitung Timur yang
dahulunya menjadi lahan bekas tambang timah. Tingkat abrasi di pantai ini sangat cepat sekitar
0,5-2 m per bulan sehingga perlu upaya atau strategi untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang
rusak. Metode penelitian yang dilakukan berupa survei lapangan yang meliputi pengamatan
tataguna lahan, morfologi, litologi, kecepatan angin, pH air. Litologi penyusun Pantai Mudong
berupa pasir kuarsa yang lepas-lepas sehingga membuat tingkat abrasi pantai sangat cepat.
Kecepatan angin di pantai ini cukup besar sekitar 4 – 25 km/jam untuk angin dekat permukaan dan
sekitar 12-34 km/jam untuk angin pada ketinggian 2 m. Strategi untuk mengatasi abrasi dan
mengembalikan daratan dilakukan dengan dua cara. Pertama, penanaman tumbuhan yang paling
cocok untuk mengatasi abrasi dan mampu membentuk daratan baru. Kedua, pembangunan
konstruksi pemecah ombak. Rehabilitasi yang dilakukan berupa penanaman cemara udang
(Cassuarina equisetifolia) sepanjang bibir pantai Mudong sebagai alternatif awal karena tumbuhan
ini memiliki kemampuan bertahan hidup yang baik di lingkungan asam, kecepatan pertumbuhan
yang tinggi, mampu menghasilkan humus dan pertumbuhan akar yang melebar. Selain itu, juga
bisa dengan membangun konstruksi breakwater untuk menahan laju abrasi pantai sekaligus
mencegah terhempasnya pohon cemara udang yang baru ditanam.
Kata kunci : abrasi, pasir kuarsa, cemara udang, lingkungan asam
|