STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI

Lapangan panas bumi “Beta” terletak di bagian timur Pulau Ambon, Maluku. Sumur Beta-01 (76 mdpl, kedalaman 932,65 m) merupakan sumur pertama yang dibor di lapangan ini. Studi alterasi hidrotermal bawah permukaan dilakukan dengan metode petrografi terhadap 24 sampel serbuk bor dan 2 inti bor. Meto...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: C. P. K. Vandani, C. P. K. Vandani, I. W. A. Sari, I. W. A. Sari, E. Mulyaningsih, E. Mulyaningsih, P. Utami, P. Utami
Format: Article
Language:English
Published: Jurusan Teknik Geologi 2014
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135143/1/356-369%20M2O-06.pdf
_version_ 1826049335029137408
author C. P. K. Vandani, C. P. K. Vandani
I. W. A. Sari, I. W. A. Sari
E. Mulyaningsih, E. Mulyaningsih
P. Utami, P. Utami
author_facet C. P. K. Vandani, C. P. K. Vandani
I. W. A. Sari, I. W. A. Sari
E. Mulyaningsih, E. Mulyaningsih
P. Utami, P. Utami
author_sort C. P. K. Vandani, C. P. K. Vandani
collection UGM
description Lapangan panas bumi “Beta” terletak di bagian timur Pulau Ambon, Maluku. Sumur Beta-01 (76 mdpl, kedalaman 932,65 m) merupakan sumur pertama yang dibor di lapangan ini. Studi alterasi hidrotermal bawah permukaan dilakukan dengan metode petrografi terhadap 24 sampel serbuk bor dan 2 inti bor. Metode petrografi digunakan untuk mengetahui mineral -mineral hidrotermal yang terbentuk yang kemudian diinterpretasi sebagai indikator permeabilitas, temperatur, dan fluida hidrotermal masa lampau. Litologi bawah permukaan tersusun atas breksi tuf dengan sisipan tuf (0-360m) dan breksi andesit dengan sisipan lava andesit (360-932,65m). Batuan-batuan tersebut telah teralterasi kuat dengan intensitas alterasi 0,5 hingga 1. Temperatur masa lampau diperkirakan mencapai >240°C dengan ditemukannya mineral hidrotermal pengganti, yaitu epidot (240-340°C), prehnit (250-350°C), dan aktinolit (280-340°C). Temperatur masa lampau berdasarkan analisis XRD menunjukkan nilai yang berbeda dengan ditemukannya ilit/smektit, kaolinit, dan haloisit (temperatur <220°C). Kehadiran adularia menunjukkan adanya permeabilitas tinggi pada masa lampau. Walaupun permeabilitas berkurang karena pengendapan mineral seperti kuarsa dan kalsit, adanya zona hilang sirkulasi saat pengeboran mengindikasikan adanya permeabilitas baru setelah pengendapan mineral tersebut. Fluida panasbumi kemungkinan berupa fluida klorida netral, sebagaimana ditunjukkan dengan stabilitas khlorit, epidot, zeolit, dan kuarsa. Paragenesa urat yang terdiri dari tiga tahapan pengendapan yaitu anhidrit, kuarsa, kemudi an kalsit menunjukkan bahwa fluida panas bumi di kedalaman merupakan fluida yang bersifat netral. Kehadiran anhidrit menunjukkan proses netralisasi dan pemanasan kondensat asam yang mengalami perkolasi ke bagian yang lebih dalam. Kata kunci : Panas bumi, Ambon, Alterasi hidrotermal, Petrografi
first_indexed 2024-03-13T23:44:20Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:135143
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-13T23:44:20Z
publishDate 2014
publisher Jurusan Teknik Geologi
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:1351432015-09-04T01:57:12Z https://repository.ugm.ac.id/135143/ STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI C. P. K. Vandani, C. P. K. Vandani I. W. A. Sari, I. W. A. Sari E. Mulyaningsih, E. Mulyaningsih P. Utami, P. Utami Geology Lapangan panas bumi “Beta” terletak di bagian timur Pulau Ambon, Maluku. Sumur Beta-01 (76 mdpl, kedalaman 932,65 m) merupakan sumur pertama yang dibor di lapangan ini. Studi alterasi hidrotermal bawah permukaan dilakukan dengan metode petrografi terhadap 24 sampel serbuk bor dan 2 inti bor. Metode petrografi digunakan untuk mengetahui mineral -mineral hidrotermal yang terbentuk yang kemudian diinterpretasi sebagai indikator permeabilitas, temperatur, dan fluida hidrotermal masa lampau. Litologi bawah permukaan tersusun atas breksi tuf dengan sisipan tuf (0-360m) dan breksi andesit dengan sisipan lava andesit (360-932,65m). Batuan-batuan tersebut telah teralterasi kuat dengan intensitas alterasi 0,5 hingga 1. Temperatur masa lampau diperkirakan mencapai >240°C dengan ditemukannya mineral hidrotermal pengganti, yaitu epidot (240-340°C), prehnit (250-350°C), dan aktinolit (280-340°C). Temperatur masa lampau berdasarkan analisis XRD menunjukkan nilai yang berbeda dengan ditemukannya ilit/smektit, kaolinit, dan haloisit (temperatur <220°C). Kehadiran adularia menunjukkan adanya permeabilitas tinggi pada masa lampau. Walaupun permeabilitas berkurang karena pengendapan mineral seperti kuarsa dan kalsit, adanya zona hilang sirkulasi saat pengeboran mengindikasikan adanya permeabilitas baru setelah pengendapan mineral tersebut. Fluida panasbumi kemungkinan berupa fluida klorida netral, sebagaimana ditunjukkan dengan stabilitas khlorit, epidot, zeolit, dan kuarsa. Paragenesa urat yang terdiri dari tiga tahapan pengendapan yaitu anhidrit, kuarsa, kemudi an kalsit menunjukkan bahwa fluida panas bumi di kedalaman merupakan fluida yang bersifat netral. Kehadiran anhidrit menunjukkan proses netralisasi dan pemanasan kondensat asam yang mengalami perkolasi ke bagian yang lebih dalam. Kata kunci : Panas bumi, Ambon, Alterasi hidrotermal, Petrografi Jurusan Teknik Geologi 2014-10-30 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/135143/1/356-369%20M2O-06.pdf C. P. K. Vandani, C. P. K. Vandani and I. W. A. Sari, I. W. A. Sari and E. Mulyaningsih, E. Mulyaningsih and P. Utami, P. Utami (2014) STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014.
spellingShingle Geology
C. P. K. Vandani, C. P. K. Vandani
I. W. A. Sari, I. W. A. Sari
E. Mulyaningsih, E. Mulyaningsih
P. Utami, P. Utami
STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI
title STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI
title_full STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI
title_fullStr STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI
title_full_unstemmed STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI
title_short STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BAWAH PERMUKAAN DI LAPANGAN PANAS BUMI “BETA”, AMBON DENGAN METODE PETROGRAFI
title_sort studi alterasi hidrotermal bawah permukaan di lapangan panas bumi beta ambon dengan metode petrografi
topic Geology
url https://repository.ugm.ac.id/135143/1/356-369%20M2O-06.pdf
work_keys_str_mv AT cpkvandanicpkvandani studialterasihidrotermalbawahpermukaandilapanganpanasbumibetaambondenganmetodepetrografi
AT iwasariiwasari studialterasihidrotermalbawahpermukaandilapanganpanasbumibetaambondenganmetodepetrografi
AT emulyaningsihemulyaningsih studialterasihidrotermalbawahpermukaandilapanganpanasbumibetaambondenganmetodepetrografi
AT putamiputami studialterasihidrotermalbawahpermukaandilapanganpanasbumibetaambondenganmetodepetrografi