Summary: | Pelapukan merupakan sesuatu hal yang pasti terjadi pada batuan yang sudah tersingkap
dipermukaan. Untuk daerah yang beriklim tropis pelapukan akan berlangsung lebih intensif. Semua
jenis batuan akan mengalami pelapukan meskipun berbeda-beda intensitas dan penyebabnya. Salah
satunya adalah batugamping. Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pelapukan yang
terjadi pada batugamping berdasarkan kenampakan fisiknya berupa warna dan komposisinya yang
dilihat secara makroskopis dan mikroskopis. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan
pemetaan daerah tersebut berupa pengukuran stratigrafi terukur. Selanjutnya dilakukan pengamatan
petrografi dari sampel yang dirasa telah mengalami perubahan komposisi yang dapat teridentifikasi
melalui mata telanjang. Batugamping merupakan batuan karbonat yang mudah terubah oleh proses
pelapukan. Pelapukan disini yang terjadi yaitu karena faktor utamanya yaitu air meteorik dari air
hujan yang mengandung bermacam-macam unsur alam bereaksi dengan batugamping yang
berkomposisi CaCO
3
sehingga dapat melarutkan CaCO3
yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah
dari paling bawah tersusun oleh batuan yang segar berwarna abu-abu berupa perselingan
wackestone-mudstone setebal 18,3 m, kemudian di atasnya terdapat batugamping yang sudah lapuk
berwarna coklat berupa Wackestone-Batugmping Koralin dengan tebal 6,5 m, paling atas terdapat
tanah dengan tebal kurang lebih 30 cm. Perbandingan antara mikrit dan sparit pada lapisan bawah
3:1 sedangkan pada lapisana atas 1:3. Tanah yang ada termasuk tanah residu yang jenis calcrete
dengan kriteria khusus nodular calcrete.
Kata kunci: Pelapukan, Batugamping, Tanah, Kenampakan Fisik
|