STUDI AWAL TINGKAT PELAPUKAN PADA BATUGAMPING PADA ANGGOTA KAPUNG, FORMASI KALIBENG BERDASARKAN KENAMPAKAN FISIK BATUAN: STUDI KASUS KAVLING DAERAH PEMETAAN GEOLOGI 2014

Pelapukan merupakan sesuatu hal yang pasti terjadi pada batuan yang sudah tersingkap dipermukaan. Untuk daerah yang beriklim tropis pelapukan akan berlangsung lebih intensif. Semua jenis batuan akan mengalami pelapukan meskipun berbeda-beda intensitas dan penyebabnya. Salah satunya adalah batugam...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Arif Zainudin, Arif Zainudin, Lucas Donny Setijadji, Lucas Donny Setijadji
Format: Article
Language:English
Published: Jurusan Teknik Geologi 2014
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135156/1/583-591%20M3O-04.pdf
Description
Summary:Pelapukan merupakan sesuatu hal yang pasti terjadi pada batuan yang sudah tersingkap dipermukaan. Untuk daerah yang beriklim tropis pelapukan akan berlangsung lebih intensif. Semua jenis batuan akan mengalami pelapukan meskipun berbeda-beda intensitas dan penyebabnya. Salah satunya adalah batugamping. Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pelapukan yang terjadi pada batugamping berdasarkan kenampakan fisiknya berupa warna dan komposisinya yang dilihat secara makroskopis dan mikroskopis. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pemetaan daerah tersebut berupa pengukuran stratigrafi terukur. Selanjutnya dilakukan pengamatan petrografi dari sampel yang dirasa telah mengalami perubahan komposisi yang dapat teridentifikasi melalui mata telanjang. Batugamping merupakan batuan karbonat yang mudah terubah oleh proses pelapukan. Pelapukan disini yang terjadi yaitu karena faktor utamanya yaitu air meteorik dari air hujan yang mengandung bermacam-macam unsur alam bereaksi dengan batugamping yang berkomposisi CaCO 3 sehingga dapat melarutkan CaCO3 yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah dari paling bawah tersusun oleh batuan yang segar berwarna abu-abu berupa perselingan wackestone-mudstone setebal 18,3 m, kemudian di atasnya terdapat batugamping yang sudah lapuk berwarna coklat berupa Wackestone-Batugmping Koralin dengan tebal 6,5 m, paling atas terdapat tanah dengan tebal kurang lebih 30 cm. Perbandingan antara mikrit dan sparit pada lapisan bawah 3:1 sedangkan pada lapisana atas 1:3. Tanah yang ada termasuk tanah residu yang jenis calcrete dengan kriteria khusus nodular calcrete. Kata kunci: Pelapukan, Batugamping, Tanah, Kenampakan Fisik