Summary: | Cekungan Serayu Utara merupakan salah satu dari dua cekungan yang menyusun Jawa Tengah.Di
Cekungan ini, banyak dijumpai rembesan hidrokarbon (minyak dan gas bumi) di permukaan, sebagai salah
satu tanda aktifnya sistem petroleum.Meski demikian, kompleksitas geologi yang dimiliki cekungan ini
membuatnya dikenal sebagai “terra incognita” dalam dunia eksplorasi migas di Pulau Jawa.Sebagai salah
satu manifestasi permukaan, rembesan hidrokarbon dapat menjadi jendela dan titik tolak pendekatan dalam
mempelajari kondisi geologi bawah permukaan bagi unsur-unsur penting dalam sistem
petroleum.Berlandaskan pemahaman tersebut, penelitian ini bermaksud untuk mempelajari faktor-faktor
geologi yang pernah bekerja di Cekungan Serayu Utara yang mengontrol terjadinya rembesan hidrokarbon
di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.Di permukaan,
rembesan tersebut terjadi pada singkapan Formasi Rambatan yang berumur Miosen Awal - Miosen
Tengah.Pendekatan yang dipergunakan adalah pengumpulan data-data geologi permukaan, berupa data
stratigrafi dan struktur geologi.
Penurunan Cekungan Serayu Utara sebagai cekungan belakang busur (back-arc basin) di Miosen
Awalmempengaruhi pengendapan Formasi Rambatan, yang diisi oleh perselingan serpih, napal, dan
tuff.Kandungan material volkaniklastik halus diduga berasal dari volkanisme Waturanda di Busur Volkanik
Serayu Selatan.Mekanisme pengendapan litologi Rambatan tersebut terpengaruh kondisi cekungan yang
terus menurun, menghasilkan gangguan-gangguan sedimentasi (soft sediment deformation) akibat luncuran
gravitasi di lereng cekungan. Memasuki Miosen Akhir, busur volkanik Jawa Tengah berpindah ke cekungan
belakang busur, menghasilkan endapan-endapan vulkaniklastika kasar yang berselingan dengan klastika
halus laut pada formasi-formasi Halang, Tapak, dan Pemali.
Deformasi yang dominan pada Formasi Rambatan adalah luncuran gravitasi (gravity sliding) ke arah
utara-timurlaut dalam rejim ekstensional, yang secara lokal menghasilkan sesar anjak pada bagian ujung
luncuran (toe-thrusting). Selanjutnya, saat aktifitas volkanisme menjadi dominan di Cekungan Serayu
Utara, pembebanan tubuh gunungapi (volcanic load) juga menghasilkan deformasi luncuran gravitasi ke
arah lateral, terutama bergerak ke arah selatan-baratdaya, yang tidak hanya bekerja pada dormasi-formasi
Neogen Akhir tetapi juga mempengaruhi Formasi Rambatan yang lebih tua.
Rembesan hidrokarbon di Desa Sijenggung pada Formasi Rambatan yang memiliki potensi sebagai
batuan penyimpan (reservoar) dan batuan penyekat (seal) sekaligus, diduga melalui mekanisme pecahnya
batuan penyekat (seal failure). Hal ini terjadi karena rendahnya kualitasnya litologi penyekat yang rendah
akibat deformasi luncuran gravitasi, sehingga hidrokarbon dapat mencapai permukaan.
Kata kunci: rembesan hidrokarbon, Formasi Rambatan, struktur luncuran gravitasi, Sijenggung, Serayu
Utara.
|