Summary: | Flyrock adalah salah satu dampak berbahaya dari peledakan di tambang terbuka. Prediksi jarak
lemparan flyrock berperan penting dalam penentuan radius aman alat. Seiring dengan kemajuan
penambangan, pit yang mulai menyempit ditambah dengan lokasi peledakan yang cukup banyak dan
menyebar, alat mulai kesulitan untuk berpindah menuju radius aman, sehingga diperlukan analisis
flyrock dari peledakan untuk menentukan radius aman yang sesuai dengan lokasi peledakan ,untuk
melihat apakah radius aman alat saat ini sudah sesuai atau dapat dikurangi.
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Pit Bendili tambang batubara PT Kaltim Prima Coal.
Penelitian dilakukan dengan mengukur jarak lemparan maksimum flyrock secara aktual di lapangan.
Pengamatan dilakukan terhadap 30 kali peledakan.
Penentuan perkiraan jarak lemparan flyrock maksimum dengan menggunakan dua metode, yaitu
metode empirik dan metode analisis dimensi. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil yang akurat dan
tepat sesuai dengan kondisi lokasi peledakan. Metode empirik yang dipakai didasarkan pada teori
Lundborg (1981) dan, Richard dan Moore (2005), sedangkan metode analisis dimensi didasarkan
pada teori Ebrahim Ghasemi (2012).
Dari penggunaan kedua metode tersebut, diperoleh hasil bahwa penyimpangan terhadap lemparan
aktual adalah berturut-turut sebesar 43 m, 36,6 m, 22,9 m. Dari hasil tersebut diketahui bahwa
metode yang menghasilkan perkiraan jarak lemparan flyrock yang paling mendekati jarak lemparan
aktual flyrock adalah metode analisis dimensi dengan selisih 22,9 m.
Berdasar metode analisis dimensi, dilakukan trial penentuan radius aman yang sesuai, untuk melihat
apakah radius aman saat ini di Pit Bendili sudah sesuai atau dapat dikurangi.
|