DIAGENESIS BATUPASIR AIR BENAKAT, DAERAH PENDOPO, KABUPATEN MUARA ENIM, PROPINSI SUMATERA SELATAN BERDASARKAN DATA PERMUKAAN

Batupasir Formasi Air Benakat merupakan lapisan yang terbukti berpotensi sebagai reservoir hidrokarbon di Cekungan Sumatera Selatan. Rezim tektonik kompresi sejak Miosen Tengah menjadikan batuan formasi ini mengalami pelipatan dan pengangkatan hingga ke permukaan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sugeng S, Surjono, Ratri E, Rahayu
Format: Article
Language:English
Published: Departmen Teknik Geologi 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135431/1/GEO37%20DIAGENESIS%20BATUPASIR%20AIR%20BENAKAT%2C%20DAERAH%20PENDOPO%2C%20KABUPATEN%20MUARA%20ENIM%2C%20PROPINSI%20SUMATERA%20SELATAN%20BERDASARKAN%20DATA%20PERMUKAAN.pdf
Description
Summary:Batupasir Formasi Air Benakat merupakan lapisan yang terbukti berpotensi sebagai reservoir hidrokarbon di Cekungan Sumatera Selatan. Rezim tektonik kompresi sejak Miosen Tengah menjadikan batuan formasi ini mengalami pelipatan dan pengangkatan hingga ke permukaan sehingga batuan mengalami berbagai tahapan proses diagenesis. Studi ini dilakukan untuk mengetahui kualitas batuan yang berpotensi sebagai reservoar setelah batuan tersebut mengalami diagenesis. Studi dilakukan dengan mengoptimalkan data permukaan berupa conto batuan yang dianalisis menggunakan metode petrografi, pengukuran porositas dan XRD. Hasil analisa petrografi memperlihatkan bahwa batupasir Formasi Air Benakat di daerah penelitian telah mengalami diagenesis yang dicirikan oleh adanya kompaksi, pelarutan, sementasi, dan pertumbuhan mineral autigenik. Kompaksi ditunjukan dengan adannya grains rearrangement dan brittle fracturing yang sangat intensif. Variasi pertumbuhan mineral autigenik secara rinci didapatkan dari hasil analisis XRD yang ditunjukan oleh melimpahnya mineral kaolinit, ilit, smektit dan klorit yang semuanya mencirikan proses diagenesa matang. Meskipun demikian, porositas hasil pengamatan secara kualitatif dari petrografi dan pengukuran di laboratorium masih menunjukkan kisaran porositas sebesar 11-19,3% (cukup - baik) dan 8,62-24,28% (ketat – sangat baik). Kondisi ini dikarenakan banyak terbentuk oversize pore baik dari hasil pelarutan, peretakan sekunder serta beberapa bekas shrinkage pada tipikal mineral yang telah terisi oleh mineral sekunder seperti kalsit. Dari hasil intergrasi analisa dan data geologi regional disimpulkan bahwa batupasir Formasi Air Benakat telah mengalami rezim diagenesis lanjut atau telogenesis