KIMIA AIR TANAH DI CEKUNGAN AIR TANAH MAGELANG-TEMANGGUNG BAGIAN BARAT, KABUPATEN TEMANGGUNG DAN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH

Cekungan Air Tanah (CAT) Magelang – Temanggung meliputi beberapa wilayah administrasi di Kabupaten Temanggung, Kabupaten dan Kota Magelang. Penelitian kandungan kimia air tanah pada CAT Magelang-Temanggung menjadi objek penelitian yang menarik karena daerah tangkapan airn...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Syera Afita, Ratna, Doni Prakasa Eka, Putra, I Wayan, Warmada
Format: Article
Language:English
Published: Departmen Teknik Geologi 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135453/1/GEO52%20KIMIA%20AIR%20TANAH%20DI%20CEKUNGAN%20AIR%20TANAH%20MAGELANG-TEMANGGUNG%20BAGIAN%20BARAT%2C%20KABUPATEN%20TEMANGGUNG%20DAN%20MAGELANG%2C%20PROVINSI%20JAWA%20TENGAH.pdf
Description
Summary:Cekungan Air Tanah (CAT) Magelang – Temanggung meliputi beberapa wilayah administrasi di Kabupaten Temanggung, Kabupaten dan Kota Magelang. Penelitian kandungan kimia air tanah pada CAT Magelang-Temanggung menjadi objek penelitian yang menarik karena daerah tangkapan airnya bersumber dari Gunungapi Sindoro dan Sumbing pada bagian barat sedangkan bagian timur bersumber dari Gunungapi Merapi dan Merbabu yang masing-masing dapat memberikan kontribusi terhadap kandungan kimia air tanah pada CAT Magelang-Temanggung karena pengaruh variasi litologinya. Untuk membuktikan keterkaitan kimia air tanah dengan litologi daerah penelitian,dilakukan observasi geologi dan hidrogeologi serta pengambilan sampel batuan dan air tanah pada beberapa mata air dan sumur gali. Hasil pengujian sampel kandungan kimia air tanah menunjukkan bahwa tipe kimia air tanah yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari 3 tipe air tanah, yaitu: (1) Ca 2+ - Na + - HCO3 -, (2) Ca 2+ - Mg 2+ - HCO3 -, dan (3) Ca 2+ - Cl -. Berdasarkan data petrografi dan XRF (X-Ray Flourescence) menunjukkan bahwa litologi daerah penelitian yang berupa batuan vulkanik andesit sangat berpengaruh terhadap kandungan kation dominan berupa Ca 2+ , Mg 2+ dan Na + dibandingkan jenis batuan vulkanik basal. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya akuifer di daerah penelitian dikontrol oleh batuan vulkanik andesit. Dominasi anion berupa HCO3 -, menunjukkan dominasi sistem air tanah bebas yang berinteraksi dengan permukaan, sedangkan air tanah yang mengandung ion klorida dominan diperkirakan berasal dari akuifer yang lebih dalam di Formasi Penyatan yang mengandung sedimen laut karbonat sehingga kemungkinan kaya akan unsur Cl dibanding dengan batuan vulkanik.