Summary: | Energi hasil pembakaran di mesin berbahan bakar bensin sekitar 40% terbuang sebagai panas di mufflernya. Memanfaatkan panas yang terbuang tersebut merupakan kesempatan yang signifikan untuk meningkatkan efisiensi mesin sekaligus penurunan konsumsi bahan bakar. Salah satu langkah untuk pemanfaatan panas buang tersebut adalah mengkonversinya menjadi energi listrik menggunakan Thermoelectric Generator ( TEG ). Modul Thermoelectric Generator bermaterial Titanium Beryllium dipilih sebagai komponen untuk mengubah panas buang di muffler sepeda motor Suzuki FD 110 cc. Modul ini ditempatkan di tiga titik bagian tile pipe muffler , yaitu titik uji pertama dekat exhaust manifold, titik uji kedua diantara exhaust manifold dan collector dan titik uji ketiga dekat collector untuk mendapatkan listrik yang dibangkitkan. Putaran mesin diambil pada kondisi idle dan 3000 rpm sebagai variasi pengukuran potensial listrik di titik-titik uji tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa putaran mesin mempengaruhi besarnya suhu panas di muffler sehingga mempengaruhi potensial listrik yang dibangkitkan. Demikian pula dengan posisi letak dari modul TEG, semakin menjauhi dari exhaust manifold beda suhu di modul TEG akan semakin kecil. Beda suhu yang semakin mengecil ini akan menyebabkan pembangkitan potensial listrik juga semakin mengecil. Potensial listrik tertinggi yang dihasilkan di masing-masing titik uji adalah 2,4 V, 1,3 V dan 1,1 V. Total pembangkitan potensial listrik dengan pemanfaatan panas buang sepeda motor ini merupakan penjumlahan total dari masing-masing titik uji dengan memaksimalkan jumlah baris dan jumlah modul yang ditempatkan di muffler.
Keywords: thermoelectric generator , panas buang, muffler, putaran mesin, pembangkitan listrik
|