ANALISIS POTENSI GAS BIOGENIK DENGAN METODE GEOLISTRIK SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI BARU DAERAH SIDENGOK, KECAMATAN PEJAWARAN, KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

Dewasa ini konsumsi minyak bumi sebagai sumber energi utama yang memenuhi kebutuhan energi sebagian besar negara di dunia, terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Ketersediaan dan siklus pembentukannya yang relatif lama, pun mengancam ketersediaan cadangan minyak bumi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Anisa Nevi Saerina, at al
Format: Article
Language:English
Published: Departmen Teknik Geologi 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135490/1/GEO89%20ANALISIS%20POTENSI%20GAS%20BIOGENIK%20DENGAN%20METODE%20GEOLISTRIK%20SEBAGAI%20ALTERNATIF%20ENERGI%20BARU%20DAERAH%20SIDENGOK%2C%20KECAMATAN%20PEJAWARAN%2C%20KABUPATEN%20BANJARNEGARA%2C%20JAWA%20TENGAH.pdf
Description
Summary:Dewasa ini konsumsi minyak bumi sebagai sumber energi utama yang memenuhi kebutuhan energi sebagian besar negara di dunia, terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Ketersediaan dan siklus pembentukannya yang relatif lama, pun mengancam ketersediaan cadangan minyak bumi secara global. Sumber energi baru yang dibutuhkan dimasa yang akan datang diharapkan dapat mendukung program clean energy yaitu program sumber energi yang memiliki tingkat emisi rendah dan ramah lingkungan, serta ketersediaannya yang dapat terbarukan. Sumber energi pengganti yang dimaksud adalah gas alam. Gas alam memiliki kandungan utama berupa metana (CH4), unsur kimia tersebut memiliki rantai kimia yang paling pendek dan ringan sehingga jumlah karbon dioksida yang dihasilkan setelah pembakaran akan lebih kecil. Potensi gas dangkal biogenik (Shallow Biogenic Gas) sebagai salah satu gas alam di Indonesia sendiri diidentifikasi terdapat pada beberapa daerah, salah satunya yang terdapat pada daerah Dusun Pancasan, Desa Sidengok, Kecamatan Pajawaran, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah. Kandungan gas dangkal biogenik ini diketahui melalui metode pengamatan geolistrik pada 30 titik. Melalui metode ini didapatkan hasil bahwa nilai resistivity 3,12-294,3 (Ω meter) sehingga dapat diinterpretasikan litologi penyusunnya adalah breksi vulkanik, batulempung, dan batupasir. Reservoir gas tersusun atas batupasir dengan kedalaman 15-40 meter. Sedangkan secara kimiawi komposisi gas didominasi kandungan Methane (CH 4) sebanyak 61,02% dan kandungan Nitrogen (N2) sebanyak 29,33%. Melalui hasil analisis ini akan dilakukan studi lebih lanjut mengenai kemungkinan kandungan gas dangkal biogenik yang dapat berperan penting sebagai sumber energi pembangkit listrik melalui pembakaran dalam gas turbin.