Summary: | Intisari- Pada penelitian ini dilakukan pengujian
unjuk kerja alat pengering biji kakao jenis
"rotating parts of tray". Alat pengering biji kakao
yang diuji ini, merupakan hasil rancang ulang alat
pengering biji kakao sebelumnya, yaitu jenis
"movable tray". Hal ini dilakukan sebagai upaya
perbaikan atas beberapa kelemahan (kekurangan)
yang masih dijumpai: Spesifikasi alat pengering
biji kakao yang diuji adalah sebagai berikut: jenis
"rotating parts of tray ", memiliki lima tingkat tray
terbuat dari plat lubang stainless steel, ukuran luas
tray (70 x 100) em], berbahan bakar ganda (LPG
atau kayu bakar), dan berkapasitas antara 50-200
kg, serta menggunakan sirip pemanas berjumlah
42 buah, terbuat dari plat aluminium. Pada alat
pengering tersebut, dilengkapi dengan mekanisme
gerak tray, gerakan serentak putaran maksimum
unit-unit tray di setiap tingkat, adalah sebesar 9(1'.
Pada saat tray diputar biji-biji kakao akan ber-
jatuhan, sehingga memungkinkan untuk merelo-
kasi biji kakao ke tingkat tray dibawahnya, secaraberurutan. Pelaksanaan relokasi biji kakao dilaku-
kan setiap interval waktu satu jam, berturut-turut
dimulai dari tingkat terbawah sampai teratas,
dengan cara memutar tuas di masing-masing
tingkat. Selanjutnya biji kakao yang berada di tray
penampung sementara, yang berasal dari tingkat
terbawah, direlokasi ke tray tingkat teratas. Dengan
cara relokasi demikian, maka diharapkan pema-
nasan biji kakao dapat merata. Untuk mendapatkan
unjuk kerja alat pengering tersebut, maka dilaku-
kan dua cara pengeringan, yaitu tanpa dan dengan
beban, menggunakan bahan bakar LPG. Selama
proses pengeringan, temperatur udara pengering
dicatat menggunakan thermometer digital. Pada
pengeringan berbeban, variasi berat awal biji
kakao adalah 19,5 kg dan 30 kg, masing-masing
menjadi 8,2 kg dan 12,6 kg, atau dari tingkat
kekeringan awal 60 % hingga mencapai 13,5% dan
6,5%,dengan lama pengeringan 8jam dan 20 jam,
serta memerlukan LPG seberat 3 kg dan 9,1 kg,
laju penurunan tingkat kekeringan setiap jam
sebesar 5,9 %, dan 2,7 %, serta diperoleh efisiensi
termal alat pengering biji kakao sebesar 19,6% dan
9,7%.
|