Summary: | Domba lokal merupakan domba yang sudah mengalami adaptasi (adapted) dengan lingkungan tropis di Indonesia. Domba ini cukup bertahan dan berkembang dengan kondisi musim hujan maupun musim kemarau. Domba lokal mempunyai kineija reproduksi yang cukup baik, apabila ditunjang dengan pakan dan tatalaksana yang baik. Domba lokal betina dewasa mempunyai beratsekitar 25 sampai35 kg, sedangkan jantan dewasa mempunyai beratantara35 sampai 45 kg.
Kineija reproduksi domba lokal cukup baik, jumlah anak sekelahirannya antara satu sampai 4 ekor, dengan rerata 2 ekor. Dalam dua tahun dapat beranak sampai tiga kali, dengan jarak beranak (lambing interval) 8 bulan bahkan jarak beranakini sebenamya masih mampu ditekan menjadi 6,5 sampai 7 bulan apabila ternakdipeliharadandiberi pakan yanglebih baik. Kelemahan dalam pemeliharaan domba lokal dari segi tatalaksana reproduksinya terutama teijadinya perkawinan inbreeding yang sukar dihindarkan karena keterbatasan pengetahuan petemak dan juga terbatasnya pejantan serta kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan peternakan di pedesaan.
Isi dan pembahasan dalam buku ini lebih difokuskan pada ternak domba lokal ekor tipis yang banyak berkembang di Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitamya.
|