Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia

Insularitas dan keterbelakangan ekonomi wilayah merupakan dua fenomena yang hampir selalu hadir berdampingan di berbagai belahan dunia, dengan menyisakan sedikit perkecualian. Optimisme yang berlebihan untuk pembangunan wilayah berbasis sumberdaya kelautan dalam konteks Indonesia pada scat krisis te...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2005
Subjects:
_version_ 1797017982043422720
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description Insularitas dan keterbelakangan ekonomi wilayah merupakan dua fenomena yang hampir selalu hadir berdampingan di berbagai belahan dunia, dengan menyisakan sedikit perkecualian. Optimisme yang berlebihan untuk pembangunan wilayah berbasis sumberdaya kelautan dalam konteks Indonesia pada scat krisis telah tumbuh di kalangan akademisi, praktisi maupun pengamat di bidang kelautan. Bahkan dalam era otonomi daerah, sebagian sumberdaya lout telah mengalami salah urus atau pemanfaatan berlebih alas nama otonomi dan peningkatan pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran teoretik tentang hubungan antara insularitas dan pembangunan. Hubungan antara insularitas dan keterbelakangan wilayah akan disajikan dalam suatu model konseptual berdasarkan kajian tentang kondisi empirik yang diperoleh dari studi-studi terkait baik yang diperoleh dari dalam maupun luar negeri. Metode yang dipergunakan dalam analisis ini meliputi penelusuran dan penelaahan literatur dan sumber-sumber lain yang relevan serta tersedia on-line dalam berbagai slims di Internet. Literatur yang dikaji meliputi publikasi berbentuk buku, laporan penelitian, dan jurnal baik yang tersedia dalam bentuk cetakan maupun yang tersedia on-line. Wilayah pulau-pulau kecil mengalami keterbelakangan ekonomi karena takdir kondisi fisik wilayah yang tidak memungkinkan bekerjanya elemen-elemen sosial, politik dan demografi serta keruangan secara sinergis dalam pembangunan. Setiap elemen wilayah bahkan cenderung bekerja saling negasi terhadap elemen lainnya, sehingga dalam upaya pengembangan wilayah pulau-pulau kecil banyak sekali dilema dan paradoks yang tidak mudah dicari komprominya. Model yang dibangun pada bagian akhir penelitian ini dilandasi suatu asumsi determinisme lingkungan yang berlaku di wilayah pulau-pulau kecil. Faktor fisik wilayah merupakan kendala terbesar yang menurunkan berbagai masalah pembangunan di wilayah pulau kecil. Model yang dibuat berusaha menunjukkan keterkaitan antarelemen tersebut secara langsung maupun tidak langsung dalam menentukan terjadinya keterbelakangan ekonomi wilayah pulau-pulau kecil. Dari model ini dapat diperoleh pelajaran bahwa pembangunan wilayah pulau-pulau kecil hendaknya menempatkan keberlanjutan kehidupan wilayah dan integritas ekologis sebagai tujuan terpenting. Orientasi pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan tampaknya harus ditempatkan pada prioritas yang rendah. Katakunci: Insularitas, pulau-pulau kecil, keterebelakangan, pembangunan regional, model konseptual
first_indexed 2024-03-05T22:55:09Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:19239
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T18:37:14Z
publishDate 2005
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:192392014-06-18T00:26:46Z https://repository.ugm.ac.id/19239/ Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Insularitas dan keterbelakangan ekonomi wilayah merupakan dua fenomena yang hampir selalu hadir berdampingan di berbagai belahan dunia, dengan menyisakan sedikit perkecualian. Optimisme yang berlebihan untuk pembangunan wilayah berbasis sumberdaya kelautan dalam konteks Indonesia pada scat krisis telah tumbuh di kalangan akademisi, praktisi maupun pengamat di bidang kelautan. Bahkan dalam era otonomi daerah, sebagian sumberdaya lout telah mengalami salah urus atau pemanfaatan berlebih alas nama otonomi dan peningkatan pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran teoretik tentang hubungan antara insularitas dan pembangunan. Hubungan antara insularitas dan keterbelakangan wilayah akan disajikan dalam suatu model konseptual berdasarkan kajian tentang kondisi empirik yang diperoleh dari studi-studi terkait baik yang diperoleh dari dalam maupun luar negeri. Metode yang dipergunakan dalam analisis ini meliputi penelusuran dan penelaahan literatur dan sumber-sumber lain yang relevan serta tersedia on-line dalam berbagai slims di Internet. Literatur yang dikaji meliputi publikasi berbentuk buku, laporan penelitian, dan jurnal baik yang tersedia dalam bentuk cetakan maupun yang tersedia on-line. Wilayah pulau-pulau kecil mengalami keterbelakangan ekonomi karena takdir kondisi fisik wilayah yang tidak memungkinkan bekerjanya elemen-elemen sosial, politik dan demografi serta keruangan secara sinergis dalam pembangunan. Setiap elemen wilayah bahkan cenderung bekerja saling negasi terhadap elemen lainnya, sehingga dalam upaya pengembangan wilayah pulau-pulau kecil banyak sekali dilema dan paradoks yang tidak mudah dicari komprominya. Model yang dibangun pada bagian akhir penelitian ini dilandasi suatu asumsi determinisme lingkungan yang berlaku di wilayah pulau-pulau kecil. Faktor fisik wilayah merupakan kendala terbesar yang menurunkan berbagai masalah pembangunan di wilayah pulau kecil. Model yang dibuat berusaha menunjukkan keterkaitan antarelemen tersebut secara langsung maupun tidak langsung dalam menentukan terjadinya keterbelakangan ekonomi wilayah pulau-pulau kecil. Dari model ini dapat diperoleh pelajaran bahwa pembangunan wilayah pulau-pulau kecil hendaknya menempatkan keberlanjutan kehidupan wilayah dan integritas ekologis sebagai tujuan terpenting. Orientasi pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan tampaknya harus ditempatkan pada prioritas yang rendah. Katakunci: Insularitas, pulau-pulau kecil, keterebelakangan, pembangunan regional, model konseptual [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2005 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2005) Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=2068
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia
title Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia
title_full Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia
title_fullStr Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia
title_full_unstemmed Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia
title_short Insularitas Dan Keterbelakangan Ekonomi Wilayah Menuju Model Konseptual Perkembangan Wilayah Pulau Kecil Di Indonesia
title_sort insularitas dan keterbelakangan ekonomi wilayah menuju model konseptual perkembangan wilayah pulau kecil di indonesia
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib insularitasdanketerbelakanganekonomiwilayahmenujumodelkonseptualperkembanganwilayahpulaukecildiindonesia