Summary: | Intisari
Dalam rangka memberikan rasa keadilan kepada pihak-pihak yang mengadakan kontrak dagang internasional, penentuan hukum yang berlaku untuk kontrak diserahkan kepada pilihan para pihak (choice of law by the parties). Tentu saja kebebasan memilih ini tidak sebebas-bebasnya tetapi ada batasannya. Namun dalam praktik kebebasan untuk memilih
sering tidak dipergunakan, sehingga hakim yang menentukan hukum yang berlaku untuk kontrak tersebut (choice of law by the judge).
Untuk menentukan hukum yang berlaku, hakim menggunakan azas-azas hukum atau teori teori hukum yang dianut di negara mereka, yang masing-masing mempunyai kelemahannya sendiri-sendiri, sehingga kepastian hukum sukar dicapai. Dari beberapa teori yang dapat dipergunakan oleh hakim, teori the most characteristic connection dianggap sebagai teori yang lebih baik, mudah penerapannya dan lebih memberikan kepastian hukum. Teori ini pula yang diadaptasi Rancangan Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia dalam menentukan hukum yang berlaku untuk bentuk-bentuk perjanjian tertentu.
|