Summary: | Sebagai salah satu mata agenda reformasi bangsa, Pemilu 1999 kini telah memasuki tahap penghitungan suara, yakni suatu tahap yang sangat rentan dengan berbagai isu dan kerawanan-kerawanan politis. Dengan melihat dan mencermati hasil penghitungan sementara, maka serta merta diikuti oleh perhitungan-perhitungan politik oleh para elit politik, terutama dalam saat pemilihan presiden RI ke-4.
Berangkat dari alasan, dan tentunya kepentingankepentingan politik tertentu, maka terjadi polarisasi pemikiran para elit politik, pengamat dan pemerhati politik, dalam menyikapi calon-calon presiden yang dimunculkan oleh partai politik peserta pemilu, terutama 5 (lima) besar.
Berbagai isu politik dilontarkan dan mengemuka pada setiap pemberitaan media masa kita, baik cetak maupun elektronik. Demikian halnya, di tengah-tengah siap netralis TNI dalam kehidupan politik, terutama pada Pemilu 1999, netralis TNI ditafsirkan secara berbeda-beda, yang semua patut diduga ada yang dikaitkan dengan kepentingankepentingan politik tertentu.
|