Kreasi silang dalam inbreeding bibit congenik rekombinan (CR) sebagai Model studi karakter multigenetik

Tiga puluh enam pasang tikus CR yang dihasilkan dari kreasi inbreeding 2 strain inbreed: normal BlO.D2 (B/D) dan pembawa sifat epilepsi DBA/2 (D/D) telah dipergunakan di dalam penelitian kontrol genetik pada gangguan epilepsi. Transgenik melalui galur yang berkerabat (Inbred) diarahkan untuk isolasi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1994
Subjects:
Description
Summary:Tiga puluh enam pasang tikus CR yang dihasilkan dari kreasi inbreeding 2 strain inbreed: normal BlO.D2 (B/D) dan pembawa sifat epilepsi DBA/2 (D/D) telah dipergunakan di dalam penelitian kontrol genetik pada gangguan epilepsi. Transgenik melalui galur yang berkerabat (Inbred) diarahkan untuk isolasi genome spesifik pembawa sifat dengan eara peraumian gen yang dimaksud dari gen-gen terangkai lainnya melalui silang-batik (backcross, BC) yang dilanjutkan dengan silang-dalam (inbreeding) antar saudara sekandung (brother-sister, BS) sehirtgga membentuk satraiu Congenik-Rekombivan (CR). Pembentukan strain CR tersebut diawali dengan BC antara hybrid F, (B/B X D/D) dengan induknya B/B, kemudiau dilanjutkan dengan BS yang dilakulcan secara terns menerus tanpa seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pewarisan genome pembawa sifat epilepsi (DBA/2) pada bibit CR serta perammnya terhadap gangguan epilepsi pada tikus. Pada generasi BC7 prosentase retain genotipe heterosigot pada CR adalah 6,8%. Sedangkan proporsi genome pembawa sifat epilepsi yang diwatiskan adalah sebesar 0,0325 dan prosentase epilepsi bibit CR bervariasi sesuai dengan jumlah BC, dimana BC7 < BC6 < BC8 dan tidak terdapat korelasi dengan jumlah BS. (Kata Kunci: Silang-dalam, Congenik-Rekoubinan, Epilepsi.)