Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur
ABSTRACT A new subspecies of sylvanic or human filarial worm, i.e. nonperiodic form of Brugia malayi Lichtenstein, was recently discovered in East Kalimantan, which was highly prevalent among Dayak indigenous people living in the deep forest. This paper reports the filarial infections among transmig...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
1998
|
Subjects: |
_version_ | 1826031746026569728 |
---|---|
author | Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet | Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort | Perpustakaan UGM, i-lib |
collection | UGM |
description | ABSTRACT
A new subspecies of sylvanic or human filarial worm, i.e. nonperiodic form of Brugia malayi Lichtenstein, was recently discovered in East Kalimantan, which was highly prevalent among Dayak indigenous people living in the deep forest. This paper reports the filarial infections among transmigrants coming from Java who have been resettled for about 30 years in the UPT (unit of transmigration resettlement) of Petung, Penajam district, Pasir regency. Higher filarial infections were recorded among transmigrants living in hilly parts of the UPT, such as those found in Gunungrejo subvillage, with a micro-filarial rate of 6.3%, clinical rate of 8,1% or filariasis rate of 12,9%, out of 520 people examined. In more swampy areas, such as those found in Kedungrejo subvillage, the parasite Infection rate was much lower, and was recorded only 3,1%, out of 578 people examined. The result of blood or clinical examinations carried out in this research also indicated that male and older Inhabitants or transmigrants who have stayed longer in Kalimantan have a higher risk of Infection.
Key words: transmigrants - Brugia malayi - nonperiodic form - sylvanic filaria - mansonia
Bentuk nonperiodik Brugia malayi belum lama ini ditemukan sebagai subspesies baru parasit pada manusia, dan banyak dijumpal di antara penduduk asli Dayak yang hidup dalam hutan tertutup. Dalam makalah ini dilaporkan Infeksi parasit tersebut pada transmigran yang telah bermukim sekitar 30 tahun di UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi) Petung, kecamatan Penajam, kabupaten Pasir. Infeksi parasit filaria lebih banyak terjadi di daerah yang lebih berbukit-bukit |
first_indexed | 2024-03-13T18:42:09Z |
format | Article |
id | oai:generic.eprints.org:20814 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
last_indexed | 2024-03-13T18:42:09Z |
publishDate | 1998 |
publisher | [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:208142014-06-18T00:36:55Z https://repository.ugm.ac.id/20814/ Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM ABSTRACT A new subspecies of sylvanic or human filarial worm, i.e. nonperiodic form of Brugia malayi Lichtenstein, was recently discovered in East Kalimantan, which was highly prevalent among Dayak indigenous people living in the deep forest. This paper reports the filarial infections among transmigrants coming from Java who have been resettled for about 30 years in the UPT (unit of transmigration resettlement) of Petung, Penajam district, Pasir regency. Higher filarial infections were recorded among transmigrants living in hilly parts of the UPT, such as those found in Gunungrejo subvillage, with a micro-filarial rate of 6.3%, clinical rate of 8,1% or filariasis rate of 12,9%, out of 520 people examined. In more swampy areas, such as those found in Kedungrejo subvillage, the parasite Infection rate was much lower, and was recorded only 3,1%, out of 578 people examined. The result of blood or clinical examinations carried out in this research also indicated that male and older Inhabitants or transmigrants who have stayed longer in Kalimantan have a higher risk of Infection. Key words: transmigrants - Brugia malayi - nonperiodic form - sylvanic filaria - mansonia Bentuk nonperiodik Brugia malayi belum lama ini ditemukan sebagai subspesies baru parasit pada manusia, dan banyak dijumpal di antara penduduk asli Dayak yang hidup dalam hutan tertutup. Dalam makalah ini dilaporkan Infeksi parasit tersebut pada transmigran yang telah bermukim sekitar 30 tahun di UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi) Petung, kecamatan Penajam, kabupaten Pasir. Infeksi parasit filaria lebih banyak terjadi di daerah yang lebih berbukit-bukit [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1998 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (1998) Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=3672 |
spellingShingle | Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur |
title | Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur |
title_full | Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur |
title_fullStr | Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur |
title_full_unstemmed | Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur |
title_short | Filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di Kalimantan Timur |
title_sort | filariasis yang disebabkan oleh brugiamalayi nonperiodik pada transmigran di kalimantan timur |
topic | Jurnal i-lib UGM |
work_keys_str_mv | AT perpustakaanugmilib filariasisyangdisebabkanolehbrugiamalayinonperiodikpadatransmigrandikalimantantimur |