Summary: | Pada pertengahan abad ke-20 terdapat kesenjangan arus informasi antara
negara berkembang dengan negara maju, melalui berbagai kegiatan alih teknologi.
Kesenjangan itu diakibatkan karena ilmuwan di negara-negara berkembang hanya
menghasilkan sedikit informasi, dibandingkan dengan ilmuwan di negara maju.
Gejala selanjutnya yaitu mulai tumbuhnya lembaga yang bertindak sebagai
perantara informasi. Secara sederhana informasi mulai menjadi komoditi yang
diperjualbelikan. Akibat banyaknya ilmuwan yang menulis informasi, timbul
masalah siapakah yang akan merawat dan menyimpan informasi secara sistematis
agar dengan mudah dapat ditemukan kembali. Salah satu lembaga yang ada dan
telah melakukan perawatan, penyimpanan dan menyediakan sarana temu kembali
ialah perpustakaan, walaupun masih terdapat anggapan bahwa perpustakaan
hanyalah tempat untuk menyimpan atau gudang informasi
|