Sifat Kimia Entisol Pada Sistem

ABSTRACT Agricultural system use high input energy such fertilizer and pestisides could destroy soil physical and chemical and followed by decreasing soil productivity for the future. The alternative agricultural system use low input energy is believed able to save the fertility and advantage of the...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2003
Subjects:
Description
Summary:ABSTRACT Agricultural system use high input energy such fertilizer and pestisides could destroy soil physical and chemical and followed by decreasing soil productivity for the future. The alternative agricultural system use low input energy is believed able to save the fertility and advantage of the soil, so could increase the soil productivity . The organic agricultural system use the organic matter and waste recycling. The aim of the study is to find the change of soil properties after organic agricultural system was applied. Soil sampling are taken from 2 farmer's land using organic agricultural system and 4 use conventional agricultural system. The results show there are significantly diferences of the soil chemical properties (cation exchange capacity, pH, available P and K, total N, and carbon, humic and fulvic acid content and physical properties (agregat stability, permeability) between organic agricultural system and conventional system. The better values is belong to the organic agricultural system. Keyword: organic farming, soil chemical properties, entisol INTISARI Sistem pertanian berbasis bahan high input energy (bahan fosil) seperti pupuk kimia dan pestisida dapat merusak sifat-sifat tanah dan pada akhirnya akan menurunkan produktivitas tanah untuk waktu yang akan datang. Sistem pertanian alternatif yang menggunakan teknologi masukan rendah (low input energy) diyakini mampu memelihara kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan sekaligus dapat mempertahankan atau meningkatkan produktivitas tanah. Sistem pertanian organik mengutamakan penggunaan bahan organik dan pendaurulangan limbah. Penelitian ini mengungkap seberapa perubahan yang terjadi atas sifat fisik dan kimia tanah yang telah melakukan sistem pertanian organik selama beberapa kali. Penelitian menggunakan metode sampling pada lahan milik petani yang telah diteliti melakukan perlakuan sistem pertanian organik dan non organik. Dua contoh tanah di ambil dari 2 loka yang berbeda untuk mewakili tanah sistem pertanian organik dan 4 contoh tanah diambil dari 4 lokasi yang berbeda mewakili sistem pertanian non organik. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada kedalaman lapis olah 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap sifat kimia tanah (KPK, pH H2O, P tersedia, K tersedia, N total, kandungan karbon, asam humat dan fulfat) antara tanah dengan sistem pertanian organik dan non organik yang menunjukkan nilai Iebih balk pada sistem pertanian organik. Kata kunci : pertanian organik, sifat kimia tanah, Entisol