Summary: | Abstract
An experiment entitle "The Influence of Storage Method on Arenga Seed Storability and Germination Performance" was carried out since August 1996 to April 1997 at Seed Technology Laboratory and at Experimental field of Agronomy Department, Faculty of Agriculture, Gadjah mada University, Yogyakarta. The goal was to find the method of storage for keeping the quality of Arenga seeds up to the end of storage without any germination happened in storage bags.
Experimental Design was 3x4 factorial with two replications arranged in The Completely Randomized Design. The first factor was storage method consisted of three kinds i .e.: in perforated polybag (S1), in perforated polybag with moist saw dust (S2), and on the trays (S3). The second factor was storage period consisted of four levels i.e.: 1 month (T1), 2 months (T2), 3 months (T3), 4 months (T4).
The result obtained was perforated polybag with moist saw dust couldn't maintain the storability even one month. Storage under perforated polybag and on the tray could maintain the storability up to two months. The germination percentage of Arenga seed stored in perforated polybag was 87,5% and on the trays was 78,76%. It was significantly better than seed stored in perforated polybag with moist saw dust, when most of the seeds germinate under the storage bags.
Intisari
Penelitian yang berjudul "Pengaruh cara penyimpanan terhadap daya simpan dan perkecambahan benih Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.) bertujuan untuk mengetahui cara dan waktu penyimpanan yang paling tepat yang mampu mempertahankan perkecambahan yang tetap tinggi dan tidak berkecambah selama penyimpanan. Penelitian ini dilakukan di LaboratoriumTeknologi Benih dan Kebun Percobaan Jurusan Budidaya Pertanian, fakultas Pertanian UGM Yogyakarta, mulai bulan Agustus 1996 sampai bulan Maret 1997.
Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Faktorial 3x4 yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 2 ulangan. Faktor pertama adalah tempat simpan yang terdiri atas 3 macam yaitu: dalam polybag hitam berlubang (S1), dalam polybag hitam berlubang dengan serbuk gergaji lembab (S2), dan dalam ruang biasa (S3). Faktor kedua adalah lama simpan yang terdiri atas 4 aras: 1 bulan (TO, 2 bulan (T2), 3 bulan (T3) dan 4 bulan (T4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat simpan polybag hitam berlubang dengan serbuk gergaji lembab tidak mampu mempertahankan daya simpan benih bahkan selama satu bulan penyimpanan. Tempat simpan polybag hitam berlubang dan ruang biasa, mampu mempertahankan daya simpan benih selama 2 bulan, hal ini tampak dari daya berkecambahnya masih tinggi yaitu masing-masing sebesar 87,5% dan 78,75%. Dibandingkan dengan benih yang disimpan dalam polybag hitam dengan serbuk gergaji lembab yang hanya berkecambah sebesar 38,33%, kedua perlakuan di atas sangat nyata lebih baik.
|