Summary: | ABSTRAK
Paduan aluminium tidak tahan pada temperatur tinggi (di alas 450°C). Pada temperatur tinggi butir-butir paduan logam aluminium akan membesar/tumbuh dengan cepat yang berakibat kekuatan mekaniknya turun dengan drastis. Pada penelitian ini dicoba dibuat paduan Al-Mn dengan 1,1 m% logam Mn. Pada komposisi tersebut terbentuk fasa kedua MnA16 sebagai presipitat di batas butir fasa matriks Al-Mn. Paduan Al-Mn pada komposisi tersebut kemudian diuji tarik pada berbagai tingkat temperatur.
Dari hasil uji tarik menunjukkan pemanasan hingga temperatur 550°C kekuatan mekanik paduan Al-Mn tidak berubah. Hal ini disebabkan derajat inkoherensi orientasi kristal antara fasa kedua MnA16 dengan matriks fasa Al-Mn sangat tinggi. Sehingga butir matriks fasa Al-Mn tidak membesar/tumbuh hingga temperatur 550°C. Hasil uji tarik pada rentang temperatur tersebut adalah sebagai berikut: (cc,e)[150°C]=(cru,e)[250°C]=(cru,e)[350°C]=-(o-,e)[450°C]=(6u,e)[550°C]--. (579 MPa, 3%). Pada temperatur tinggi orientasi kristal MnA16 berubah menjadi semakin koheren dengan matriks fasa Al-Mn. Akibatnya butir mulai membesar, sehingga sifat mekaniknya menurun. Hasil uji tank pada temperatur tinggi adalah sebagai berikut: (cree)[625°C]= (555 MPa, 4%), (cru,e)[650°C]= (539 MPa, 5%).
Kata Kunci: Matwrial energi, uji mekanik
|