A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up

ABSTRAK Problema tentang keamanan pemakaian jangka panjang alat kontrasepsi dalam rahirn (AKDR) yang mengandung tembaga telah banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa dengan penambahan tembaga yang melebihi 2000 mm2 pada AKDR akan meningkatkan an...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1992
Subjects:
_version_ 1797019120772841472
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description ABSTRAK Problema tentang keamanan pemakaian jangka panjang alat kontrasepsi dalam rahirn (AKDR) yang mengandung tembaga telah banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa dengan penambahan tembaga yang melebihi 2000 mm2 pada AKDR akan meningkatkan angka expulsi dan jika luas perrnukaan tembaga dinaikkan menjadi febih dari 250 mm2 tidak menurunkan angka kehamilan secara bermakna. Penelitian ini adalah suatu penelitian klinis secara rambang ttntuk membandingkan 2 macam AKDR bertembaga tipe bare (TCU-380A dan MLCU375) dan AKDR tanpa tembagS (inert IUD) LLD yang diikuti selam a 2 tahun. Didapatkan bahwa kejadian expulsi spontan tertinggi dari ketiga kelompok tersebut adalah pada 12 bulan pertama pemakaian AKDR, terutarna terjadi pada 3 bulan setelah pemasangan, kemudian menurun tajam dalam 12 bulan kedua. Dalam 12 bulan pertama angka kehamilan tertinggi terdapat.pada kelompok akseptor MLCU-375 (4.2%) sedang angka kehamilan terendah pada kelompok akseptor TCU-380A. Diantara 13 kehamilan yang terjadi dalam ketiga kelompok akseptor AKDR tersebut, 2 diantaranya terjadi abortus. Perdarahan dan rasa nyeri adalah efek samping yang paling sering dikeluhkan oleh para akseptor. Pengangka tan AKDR oleh karena perdarahan dan nyeri terbanyak terjadi pada kelompok LLD (2,4%) dan yang terendah pada kelompok MLCU-375 (1,2%). Probabilitas kumulatif pada akseptor yang tetap memakai LLD adalah 82,7%, MLCU-375 85,6%, dan TCU-380A 83,2%. Perbeda an tersebut secara statistik tidak bermakna. Key Words: AKDR bertembaga lebih dari 200 mm2, keamanan efektifitas kontinuitas.
first_indexed 2024-03-13T18:54:47Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:24756
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T18:54:47Z
publishDate 1992
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:247562014-06-18T00:40:55Z https://repository.ugm.ac.id/24756/ A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM ABSTRAK Problema tentang keamanan pemakaian jangka panjang alat kontrasepsi dalam rahirn (AKDR) yang mengandung tembaga telah banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa dengan penambahan tembaga yang melebihi 2000 mm2 pada AKDR akan meningkatkan angka expulsi dan jika luas perrnukaan tembaga dinaikkan menjadi febih dari 250 mm2 tidak menurunkan angka kehamilan secara bermakna. Penelitian ini adalah suatu penelitian klinis secara rambang ttntuk membandingkan 2 macam AKDR bertembaga tipe bare (TCU-380A dan MLCU375) dan AKDR tanpa tembagS (inert IUD) LLD yang diikuti selam a 2 tahun. Didapatkan bahwa kejadian expulsi spontan tertinggi dari ketiga kelompok tersebut adalah pada 12 bulan pertama pemakaian AKDR, terutarna terjadi pada 3 bulan setelah pemasangan, kemudian menurun tajam dalam 12 bulan kedua. Dalam 12 bulan pertama angka kehamilan tertinggi terdapat.pada kelompok akseptor MLCU-375 (4.2%) sedang angka kehamilan terendah pada kelompok akseptor TCU-380A. Diantara 13 kehamilan yang terjadi dalam ketiga kelompok akseptor AKDR tersebut, 2 diantaranya terjadi abortus. Perdarahan dan rasa nyeri adalah efek samping yang paling sering dikeluhkan oleh para akseptor. Pengangka tan AKDR oleh karena perdarahan dan nyeri terbanyak terjadi pada kelompok LLD (2,4%) dan yang terendah pada kelompok MLCU-375 (1,2%). Probabilitas kumulatif pada akseptor yang tetap memakai LLD adalah 82,7%, MLCU-375 85,6%, dan TCU-380A 83,2%. Perbeda an tersebut secara statistik tidak bermakna. Key Words: AKDR bertembaga lebih dari 200 mm2, keamanan efektifitas kontinuitas. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1992 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (1992) A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7734
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up
title A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up
title_full A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up
title_fullStr A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up
title_full_unstemmed A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up
title_short A Randomized Yogyakarta: A Two Years Follow up
title_sort randomized yogyakarta a two years follow up
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib arandomizedyogyakartaatwoyearsfollowup
AT perpustakaanugmilib randomizedyogyakartaatwoyearsfollowup