Summary: | ABSTRACT
Non-precoated Indirect ELISA had been developed by employing monoclonal antibodies against virus isolated from Sangga variety of garlic. The ELISA was used to measure the titer of virus in the plant. In comparation with biological assay using Chenopodium amaranticolor, ELISA was able to measure the virus titer faster and was more simpler. The highest titer of virus was obtained using the first leaf of garlic at age of 29-36 days after planting. Application of nitrogen at high dose and high temperature of garlic cultivation trends to increase the virus titer. The results of this experiment may be used to improve the method of sampling to detect virus in garlic tissues.
Key words: monoclonal antibodies, garlic virus, titer INTISARI
Non -precoated Indirect-ELISA yang dikembangkan dengan antibodi monoklonal terhadap virus yang diisolasi dari bawang putih varietas Sangga, telah dimanfaatkan untuk mengukur titer virus dalam jarinean tanaman. Dibandingkan dengan uji hayati dengan Chenopodium amaranticolor, ELISA mampu mengukur titer virus dengan lebih cepat dan lebih sederhana. Untuk deteksi virus dalam bawang putih, nilai absorban ELISA tertinggi diperoleh pada antigen uji yang disiapkan dari daun pertama pada umur 29-36 hari setelah tanam. Pemupukan nitrogen pada dosis yang tinggi dan penanaman pada suhu yang tinggi cenderung meningkatkan titer virus dalam jaringan tanaman. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar untuk menyempurnakan teknik deteksi virus bawang putih dengan memanfaatkan uji I-ELISA.
Kata kunci: antibodi monoklonal, virus bawang putih, titer
|