Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan

Kemasaman merupakan kendala utama di tanah sulfat masam. Sumber kemasaman ini tenffama berasal dari senyawa pirit (FeS2). Senyawa pipit ini pada kondisi aerob bersifat labil dan mudah teroksidasi dengan melepaskan ion-ion hidrogen dan sulfat yang diikuti oleh penurunan pH 3-2. Keadaan ini akan berim...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2003
Subjects:
_version_ 1797019155077005312
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description Kemasaman merupakan kendala utama di tanah sulfat masam. Sumber kemasaman ini tenffama berasal dari senyawa pirit (FeS2). Senyawa pipit ini pada kondisi aerob bersifat labil dan mudah teroksidasi dengan melepaskan ion-ion hidrogen dan sulfat yang diikuti oleh penurunan pH 3-2. Keadaan ini akan berimbas terhadap kelarutan Al, H, Fe dan Mn sehingga hampir semua tanaman budidaya tidak dapat tumbuh secara normal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelindian dengan air laut dan perbaikan aerasi terhadap sifat-sifat kimia tanah di tanah sulfat masam. Penelitian dirancang menurut Acak Lengkap dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri alas tiga faktor. Faktor I terdiri atas jenis reaktif tanah, yaitu lernah (R1), sedang (R2) dan kuat (R3). Faktor II terdiri atas kondisi areasi, yaitu jelek (Al), sedang (A2), dan baik (A3). Pengkondisian aerasi dilakukan dengan pencampuran bahan gambut sebanyak 500/0 (volume) untuk mendapatkan aerasi sedang dan pasir rawa sebanyak 50% (berat) untuk mendapatkan aerasi baik. Faktor III terdiri atas macam air yang digunakan untuk pelindi, yaitu air tawar (P1) dan air laut yang diencerkan 50% (P2). Hasil penelitian menunjukkan air lindian dad pelindian dengan air laut lebih masam -pH 4,62 dibandingkan pelindian dengan air tawar - pH 4,99. Pelindian pada tanah beraerasi sedang (A3) menunjukkan pH lebih masam pH 4,15, lebih rendah dari aerasi jelek (pH 5,02) dan aerasi baik (pH 5,24). Pengaruh perbaikan aerasi terhadap DAL air lindian tidak berbeda nyata. Pengaruh air laut terhadap DAL air lindian sangat nyata. DAL air lindian dengan air taut 24,72 mS cm-', sedang dengan air tawar hanya1,25 mS cm-I. Reaksi tanah (pH tanah) setelah pelindian meningkat dari sebelum pelindian, selang peningkatan tergantung tingkat reaktif tanah. Perbaikan aerasi tanah dapat menurunkan pH tanah dari 4,40 (Al), menjadi 4,13 (A2) dan 3,81 (A3). Pelindian dengan air laut menurunkan pH-I120 tanah dari 4,54 (P1) menjadi 4,26 (P2), tetapi meningkatkan pH-KO dari 3,57 menjadi 3,81. Perbaikan aerasi secara nyata meningkatkan DAL, semakin reaktif tanah semakin besar peningkatan. Pelindian sampai ke 8 telah melepaskan ion-ion Al3+dan H+ yang terlarut secara kumulatif dari tanah bereaktif kuat masing-masing masing-masing 35,76 dan 112,62 cmol (+) kg- I dan. setiap 1 % pint mengandung potensi kemasaman 30 cmol (+) kg- I , maka potensi kemasaman yang berhasil dilindi setara dengan 4-5 % pipit. Berdasarkan jumlah ion-ion 5042- yang terlarut secara kumulatif sebesar 86,31 cmol kg-2 dan dilihat dari kadar S total awal 9,77 %, maka sulfat yang berhasil dikeluarkan baru mencapai berkisar 25-30%. Pelindian telah menurunkan lebih dad 50% Al tertukar dari 9,45 cmol kg-' menjadi 5,57 cmol kg-2 pada akhir pelindian. Perbaikan aerasi telah meningkatkan kemasaman total dan Al tertukar. Namun demikian kemasaman yang tersisa masih cukup Iinggi 35 % dari kemasaman total. Untuk perbaikan sifat kimia tanah selanjutnya dapat dengan pemberian bahan amelioran.
first_indexed 2024-03-13T18:55:18Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:24925
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T18:55:18Z
publishDate 2003
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:249252014-06-18T00:30:38Z https://repository.ugm.ac.id/24925/ Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Kemasaman merupakan kendala utama di tanah sulfat masam. Sumber kemasaman ini tenffama berasal dari senyawa pirit (FeS2). Senyawa pipit ini pada kondisi aerob bersifat labil dan mudah teroksidasi dengan melepaskan ion-ion hidrogen dan sulfat yang diikuti oleh penurunan pH 3-2. Keadaan ini akan berimbas terhadap kelarutan Al, H, Fe dan Mn sehingga hampir semua tanaman budidaya tidak dapat tumbuh secara normal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelindian dengan air laut dan perbaikan aerasi terhadap sifat-sifat kimia tanah di tanah sulfat masam. Penelitian dirancang menurut Acak Lengkap dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri alas tiga faktor. Faktor I terdiri atas jenis reaktif tanah, yaitu lernah (R1), sedang (R2) dan kuat (R3). Faktor II terdiri atas kondisi areasi, yaitu jelek (Al), sedang (A2), dan baik (A3). Pengkondisian aerasi dilakukan dengan pencampuran bahan gambut sebanyak 500/0 (volume) untuk mendapatkan aerasi sedang dan pasir rawa sebanyak 50% (berat) untuk mendapatkan aerasi baik. Faktor III terdiri atas macam air yang digunakan untuk pelindi, yaitu air tawar (P1) dan air laut yang diencerkan 50% (P2). Hasil penelitian menunjukkan air lindian dad pelindian dengan air laut lebih masam -pH 4,62 dibandingkan pelindian dengan air tawar - pH 4,99. Pelindian pada tanah beraerasi sedang (A3) menunjukkan pH lebih masam pH 4,15, lebih rendah dari aerasi jelek (pH 5,02) dan aerasi baik (pH 5,24). Pengaruh perbaikan aerasi terhadap DAL air lindian tidak berbeda nyata. Pengaruh air laut terhadap DAL air lindian sangat nyata. DAL air lindian dengan air taut 24,72 mS cm-', sedang dengan air tawar hanya1,25 mS cm-I. Reaksi tanah (pH tanah) setelah pelindian meningkat dari sebelum pelindian, selang peningkatan tergantung tingkat reaktif tanah. Perbaikan aerasi tanah dapat menurunkan pH tanah dari 4,40 (Al), menjadi 4,13 (A2) dan 3,81 (A3). Pelindian dengan air laut menurunkan pH-I120 tanah dari 4,54 (P1) menjadi 4,26 (P2), tetapi meningkatkan pH-KO dari 3,57 menjadi 3,81. Perbaikan aerasi secara nyata meningkatkan DAL, semakin reaktif tanah semakin besar peningkatan. Pelindian sampai ke 8 telah melepaskan ion-ion Al3+dan H+ yang terlarut secara kumulatif dari tanah bereaktif kuat masing-masing masing-masing 35,76 dan 112,62 cmol (+) kg- I dan. setiap 1 % pint mengandung potensi kemasaman 30 cmol (+) kg- I , maka potensi kemasaman yang berhasil dilindi setara dengan 4-5 % pipit. Berdasarkan jumlah ion-ion 5042- yang terlarut secara kumulatif sebesar 86,31 cmol kg-2 dan dilihat dari kadar S total awal 9,77 %, maka sulfat yang berhasil dikeluarkan baru mencapai berkisar 25-30%. Pelindian telah menurunkan lebih dad 50% Al tertukar dari 9,45 cmol kg-' menjadi 5,57 cmol kg-2 pada akhir pelindian. Perbaikan aerasi telah meningkatkan kemasaman total dan Al tertukar. Namun demikian kemasaman yang tersisa masih cukup Iinggi 35 % dari kemasaman total. Untuk perbaikan sifat kimia tanah selanjutnya dapat dengan pemberian bahan amelioran. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2003 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2003) Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7903
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan
title Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan
title_full Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan
title_fullStr Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan
title_full_unstemmed Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan
title_short Pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam Kalimantan
title_sort pengaruh pelindian dan perbaikan aerasi terhadap sifat kimia tanah sulfat masam kalimantan
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib pengaruhpelindiandanperbaikanaerasiterhadapsifatkimiatanahsulfatmasamkalimantan