New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia

ABSTRACT Para ahli ekonomi Kelembagaan telah lama sepakat bahwa peranan Negara sangat penting di dalam proses pembangunan baik di negara berkembang atau negara maju (Alston, 1996, World Development Report, 1997, 2002 and 2003). Teori Neo Klasik tentang Negara dibagi dua yaitu Lori kontrak dan predat...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2004
Subjects:
_version_ 1797019348707049472
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description ABSTRACT Para ahli ekonomi Kelembagaan telah lama sepakat bahwa peranan Negara sangat penting di dalam proses pembangunan baik di negara berkembang atau negara maju (Alston, 1996, World Development Report, 1997, 2002 and 2003). Teori Neo Klasik tentang Negara dibagi dua yaitu Lori kontrak dan predator. Teori kontrak herdasarkan teori pertukaran bahwa peran Negara dapat memaksimalkan kesejahteraan masyarakat, dengan menciptakan aturan main yang efisien yang dapat mendorong perturribuhan ekonomi. Teori predator mempertimbangkan bahwa Negara dikuasai kelompok kepentingan, sehingga keuntungan maksinzal kelompok lebih dizitanzakan dari pada kesejahteraan masyarakat (North, I981). Tidak dapat clipungkiri bahwa di dalam teori Ekonomi Kelembagan Baru (NIE), negara merupakan neksus hubungan kontrak antara prinsipal yaitu konstituen dengan agen perwakilan. Di negara demokratis terdapat dua tahap hubungan principalagen. Tahap pertaina adalah hubungan antara pernilih (voter) dengan aktor politik (individu dan organisasi yang resmi lerpilih). Tahap kedua adalah hubungan antara politisi yang terpilih sebagai prinsipal dengan dengan birokrasi pemerintah sebagai agen (Burky and Perry, 1998). Namun para ekonorn kelembagaan haru juga mengkritik bahwa sedikit sekali para ekonom meneliti Icon NIE yang diterapkan di negara berkembang terutama di dalam kasus otonomi daerah. Paper ini Akan nzenyajikan kajian teoritis sejauh mana peran Ekonomi Kelembagaan Baru (NIE) dapat diczplikasikein pada kasus otonomi daerah di Indonesia. Kata kunci: Ekonomi Kelembagaan Baru (NIE), Negara dan Otonomi Daerah
first_indexed 2024-03-05T23:07:58Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:25825
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T18:58:12Z
publishDate 2004
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:258252014-06-18T00:28:31Z https://repository.ugm.ac.id/25825/ New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM ABSTRACT Para ahli ekonomi Kelembagaan telah lama sepakat bahwa peranan Negara sangat penting di dalam proses pembangunan baik di negara berkembang atau negara maju (Alston, 1996, World Development Report, 1997, 2002 and 2003). Teori Neo Klasik tentang Negara dibagi dua yaitu Lori kontrak dan predator. Teori kontrak herdasarkan teori pertukaran bahwa peran Negara dapat memaksimalkan kesejahteraan masyarakat, dengan menciptakan aturan main yang efisien yang dapat mendorong perturribuhan ekonomi. Teori predator mempertimbangkan bahwa Negara dikuasai kelompok kepentingan, sehingga keuntungan maksinzal kelompok lebih dizitanzakan dari pada kesejahteraan masyarakat (North, I981). Tidak dapat clipungkiri bahwa di dalam teori Ekonomi Kelembagan Baru (NIE), negara merupakan neksus hubungan kontrak antara prinsipal yaitu konstituen dengan agen perwakilan. Di negara demokratis terdapat dua tahap hubungan principalagen. Tahap pertaina adalah hubungan antara pernilih (voter) dengan aktor politik (individu dan organisasi yang resmi lerpilih). Tahap kedua adalah hubungan antara politisi yang terpilih sebagai prinsipal dengan dengan birokrasi pemerintah sebagai agen (Burky and Perry, 1998). Namun para ekonorn kelembagaan haru juga mengkritik bahwa sedikit sekali para ekonom meneliti Icon NIE yang diterapkan di negara berkembang terutama di dalam kasus otonomi daerah. Paper ini Akan nzenyajikan kajian teoritis sejauh mana peran Ekonomi Kelembagaan Baru (NIE) dapat diczplikasikein pada kasus otonomi daerah di Indonesia. Kata kunci: Ekonomi Kelembagaan Baru (NIE), Negara dan Otonomi Daerah [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2004 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2004) New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=8832
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia
title New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia
title_full New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia
title_fullStr New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia
title_full_unstemmed New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia
title_short New Institutional Economics of the State: An Alternative Approach to Regional Autonomy in Indonesia
title_sort new institutional economics of the state an alternative approach to regional autonomy in indonesia
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib newinstitutionaleconomicsofthestateanalternativeapproachtoregionalautonomyinindonesia