| Summary: | ABSTRAK
Penelitian-penethian akuntansi yang menggunakan pengujian statistis parametrik biasanya berasumsi bahwa populasi berdistribusi normal. Hash/ pengujian parametrik yang didasarkan pada normalitas data mulai banyak dipertanyakan validiiasnya karena kenyataan bahwa data bisnis dan akuntansi pada umumnya tidak memenuhi asumsi kenormalan. Yang menjadi perlanyaan adalah apakah mean dan variansi sampel math tetap andal dijadikan estimator parameter populasi normal sementara pendekalan nonparametrik tidak memungkinkan untuk mengestimasi parameter.
Makalah ini mengevaluasi kemampuan metoda tegar sebagai alternatif alat statistic yang menuntut kenormalan data. Evaluasi dilakukan dalam rangka pengujian empiris faklor-faktor yang menentukan tingkat pengeluaran untuk riset dan pengembangan. Hasil empiris menunjukkan bahwa metoda tegar menghasilkan estimator parameter yang kbih konsisten dengan teori dan sekaligus mengatasi kelemahan yang ditimbulkan oleh model parametrik. Makalah ini merupakan seri makalah metoda statist is dare makalah sebelumnya (Suwardjono, 2001).
Kara kunci: riset dan pengembangan, metoda tegar, kuadrat terkecil biasa, median terkeeil regresi kuadrat, parametrik, nonparametrik, asumsi normalitas
|
|---|