PENGARUH PENAMBAHAN AIR RENDAMAN JAGUNG PADA DAYA HAMBAT ANTIBIOTIK YANG DIHASILKAN FUNGI ISOLAT NO.XXIII-1 CIRI-CIRI KROMATOGRAFI DAN IDENTIFIKASI GENUS

ABSTRACT: Fungi isolat no. XXIll-I merupakan salah satu kolekei fungi panghasil antibiotik yang diisolasi dari cuplikan tanah di sekitar daerah Yogyakarta pada penelitian sebelumnya. Nomer XXIII-I manunjukan nomer kolaksinya. Antiblotik yang dihasilkan fungi. isolat no. XXIII-I ini memiliki aktivita...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2000
Subjects:
Description
Summary:ABSTRACT: Fungi isolat no. XXIll-I merupakan salah satu kolekei fungi panghasil antibiotik yang diisolasi dari cuplikan tanah di sekitar daerah Yogyakarta pada penelitian sebelumnya. Nomer XXIII-I manunjukan nomer kolaksinya. Antiblotik yang dihasilkan fungi. isolat no. XXIII-I ini memiliki aktivitas menghambat baktcri gram positif Penclitian ini. malanjutkan panelitian Amini, dimaksudkan untuk. pertama mangetahui kemanpuan fungi isolat no. XXIll-I dalam manghasilkan antibiotik. Tika ditanam pada media produksi yang berupe cairan. Ke du mengetahul pengaruh penambahan air randaman jagung ke dalam media produksi terhadap daya hambat antiblotik yang dihasilkan. Ke tiga mengisolasi antibiotik dari media produksi dan menentukan ciri-ciri kromatografinya. Ke empat mengidentifikasi genus fungi isolat no. XXIll-l. Pada penclitian ini fungi isolat no XXIII-I, ditanam pada media produksi yaitu Czapek Dox dan Czapok Dox + air randaman jagung dan cairannya diuji aktivitas hambatannya terhadep fJacillus subti/is. Isolasi awal antibiotik yang dihasilkan dilakukan dengan eksuak~i menggukan eter. Pemurnian hasil isolasi yang masib kasar dilakukan dengan kromatografi preparatif. Untuk mangetahui pita antibiotik, dilakukan uji biotografi. Pita antibiotik yang sudah diketahui, dianalisis dengan kromatografi pHyang berbeda-beda, dan kromatogram kromatografi menurut Betina. Identifikasi genus. dilakukan dengan penanaman fungi pad a media potato dextrose agar dan diamati morfologinya secara makroskopik dan mikroskopik. Hasil pengujian aktivitas bambatan menunjukan, antibiotik yang dihasilkan dalam media Czapek Dox + air rendaman jagung bambatannya lebili besar daripada dalam media Czepek Dox saja. Hal ini berarti bahwa penambahan air rendaman jagung ke dalam media Czapek Dox dapat meningkatkan daya hambat antibiotik yang dihasilkan fungi isolat no. XXIII-I. Hasil analisis dengan kromatografi pH. nenunjukan antibiotik tersebut mengarah ke sanyawa amfolit, sedangkan basil analisis kromatografi mnunjukan kromatogram dari antibiotik kelas V dan subkelas Va. Identifikasi genus menunjukan bahwa fungi isolat no. XXIII-I adalah Aspergillus sp..