Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya
ABSTRAK Makin berkurangnya sumber energi dari dalam bumi dan bertambah beratnya beban lingkungan terhadap pencemaran, makin mendorong seringnya dilakukan usaha penelitian bagi alternatif sumber energi yang bersifat aman lingkungan dan resiko yang ditimbulkan serendah mungkin. Kajian penggunaan zeoli...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2000
|
Subjects: |
_version_ | 1797019540024983552 |
---|---|
author | Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet | Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort | Perpustakaan UGM, i-lib |
collection | UGM |
description | ABSTRAK
Makin berkurangnya sumber energi dari dalam bumi dan bertambah beratnya beban lingkungan terhadap pencemaran, makin mendorong seringnya dilakukan usaha penelitian bagi alternatif sumber energi yang bersifat aman lingkungan dan resiko yang ditimbulkan serendah mungkin. Kajian penggunaan zeolit alam sebagai kolektor energi surya dilakukan dengan mengadopsi sel panel Bailey dan Sand. Penggunaan zeolit baik secara langsung rnaupun melalui proses aktivasi atau kalsinasi telah banyak dilakukan. Hingga saat ini, zeolit alam yang jumlahnya cukup melimpah, lebih banyak digunakan di bidang industri seperti campuran pakan ternak, zat aditif pupuk, komponen pengolah limbah industri dan katalis untuk suatu reaksi kimia.
Didasarkan sifat isotermis adsorpsi tak gayut tekanan, zeolit memiliki potensi yang besar sebagai adsorpsi panas surya. Kinerja zeolit menyerap panas surya dapat ditingkatkan dengan jalan mengembankan logam yang konduktivitas termalnya besar. Perbaikan kinerja ini adalah peningkatan hantaran panas yang diserap oleh zeolit ke fluida pembawa panas. Tembaga (Cu) memiliki harga konduktivitas termal yang tinggi, sangat baik untuk diembankan ke dalam zeolit melalui metode impregnasi menjadi campuran Culzeolit.
Uji kemampuan panel Culzeolit dilakukan pada paparan sinar matahari secara langsung mulai 08.20 - 15.00 WIB. Perubahan suhu yang diamati adalah suhu air masuk ke dalam panel, suhu sistem panel Cu/zeolit, suhu air keluar panel, dan suhu lingkungan setiap 5 menit. Berdasarkan pada hasil kajian sementara pada penerapan panel Culzeolit memiliki potensi yang besar sebagai kolektor energi surya. Pada tengan hari yang suhu lingkungannya 33"C, suhu pada permukaan Cu/zeolit dalam panel dapat mencapai 53"C dan mampu menaikkan suhu air masuk dari 29"C menjadi 43"C.
Keywords: panel Culzeolit, kolektor energi surya |
first_indexed | 2024-03-05T23:09:40Z |
format | Article |
id | oai:generic.eprints.org:26743 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
last_indexed | 2024-03-05T23:09:40Z |
publishDate | 2000 |
publisher | [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:267432014-06-18T00:34:16Z https://repository.ugm.ac.id/26743/ Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM ABSTRAK Makin berkurangnya sumber energi dari dalam bumi dan bertambah beratnya beban lingkungan terhadap pencemaran, makin mendorong seringnya dilakukan usaha penelitian bagi alternatif sumber energi yang bersifat aman lingkungan dan resiko yang ditimbulkan serendah mungkin. Kajian penggunaan zeolit alam sebagai kolektor energi surya dilakukan dengan mengadopsi sel panel Bailey dan Sand. Penggunaan zeolit baik secara langsung rnaupun melalui proses aktivasi atau kalsinasi telah banyak dilakukan. Hingga saat ini, zeolit alam yang jumlahnya cukup melimpah, lebih banyak digunakan di bidang industri seperti campuran pakan ternak, zat aditif pupuk, komponen pengolah limbah industri dan katalis untuk suatu reaksi kimia. Didasarkan sifat isotermis adsorpsi tak gayut tekanan, zeolit memiliki potensi yang besar sebagai adsorpsi panas surya. Kinerja zeolit menyerap panas surya dapat ditingkatkan dengan jalan mengembankan logam yang konduktivitas termalnya besar. Perbaikan kinerja ini adalah peningkatan hantaran panas yang diserap oleh zeolit ke fluida pembawa panas. Tembaga (Cu) memiliki harga konduktivitas termal yang tinggi, sangat baik untuk diembankan ke dalam zeolit melalui metode impregnasi menjadi campuran Culzeolit. Uji kemampuan panel Culzeolit dilakukan pada paparan sinar matahari secara langsung mulai 08.20 - 15.00 WIB. Perubahan suhu yang diamati adalah suhu air masuk ke dalam panel, suhu sistem panel Cu/zeolit, suhu air keluar panel, dan suhu lingkungan setiap 5 menit. Berdasarkan pada hasil kajian sementara pada penerapan panel Culzeolit memiliki potensi yang besar sebagai kolektor energi surya. Pada tengan hari yang suhu lingkungannya 33"C, suhu pada permukaan Cu/zeolit dalam panel dapat mencapai 53"C dan mampu menaikkan suhu air masuk dari 29"C menjadi 43"C. Keywords: panel Culzeolit, kolektor energi surya [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2000 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2000) Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=9784 |
spellingShingle | Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya |
title | Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya |
title_full | Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya |
title_fullStr | Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya |
title_full_unstemmed | Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya |
title_short | Pembuatan panel cu/zeolit sebagai kolektor energi surya |
title_sort | pembuatan panel cu zeolit sebagai kolektor energi surya |
topic | Jurnal i-lib UGM |
work_keys_str_mv | AT perpustakaanugmilib pembuatanpanelcuzeolitsebagaikolektorenergisurya |