Summary: | ABSTRAK
Sulitnya memperoieh bahan celak di beberapa daerah Ierpencil menjadikan cloister gigi melakukan moditikasi bahan celak alginal dengan penambahan tepung ubi kayu. Dahan celak hares memiliki setting time yang cukup sehingga operator dan pasien dapat melakukan pencelakan gigi dengan balk_ Bahan cetak juga hares memitiki recovery from deformation saal d[lepas dart mulct sehingga dapat mencetak daerah undercut tanpa berubah bentuk. Hal tersebut menentukan dalarn keakurasian reproduksl cetakan. Penetitian ini berlujuan untuk rnengelahui pengaruh rnsio penambahan tepung ubi kayu pada bahan cetak alginal terhadap setting time dan recovery (rain deformation_
Tiga puluh lima specimen dibagl menjadi 5 kelornpok: kelompok A sebagar kontrol� kelompok B, C, D dan E diberi penambahan lepung ubi kayu masing-masing 12,5%, 25%, 50%, 75%. Pengukuran setting time menggunakan alat ukur indikator setting time berbenluk balang silindris dari bahan poly (methyl metharTylate) sedangkan untuk recovery from deformation menggunakan alat uji detorrnasl yang memiliki keakuralan 0,01 mm.
Uji anava menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p0,05). Penambahan tepung ubi kayu 75% tidak dapat dilakukan pengukuran recovery from deformation karena bahan cetak tidak mengalarnl gelasi, Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penambahan tepung ubi kayu sampai dengan 50% masih memenuhl standar ANSI?ADA terhadap setting rime dan recovery from
|