Summary: | Intisari:Pertambahan jumlah penduduk berbanding lurus dengan pertambahan volume timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Dari seluruh sampah yang dihasilkan hanya sekitar 80% saja yang dibuang ke TPA. Sedangkan terhadap sisanya masyarakat mengatasinya dengan cara membuang ke sungai, lahan-lahan kosong dan membakar sampah. Untuk menangani permasalahan sampah di atas maka diperlukan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat di Kecamatan Medan Perjuangan dalam pengelolaan sampah dan kendala apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah tersebut.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan dan studi dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Medan Perjuangan dapat dilihat dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan. Pada tahap perencanaan masyarakat belum banyak berpartisipasi. Perencanaan program kebersihan sepenuhnya berada pada Dinas Kebersihan Kota Medan. Masyarakat hanya diberikan kesempatan untuk memberikan masukan terhadap perencanaan program kebersihan pada forum musrenbang kota. Pada tahap pelaksanaan partisipasi masyarakat terlihat pada kesedian masyarakat dalam menyediakan wadah sampahnya sendiri dan pembayaran retribusi kebersihan. Dan yang menjadi kendala partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah terdiri dari Kemauan masyarakat untuk berpartisipasi, Kemampuan masyarakat, Sosialisasi yang diadakan pemerintah dan Sumber daya pengelolaan sampah yang ada.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di kecamatan Medan Perjuangan tergolong masih rendah. Partisipasi masyarakat tergolong dalam partisipasi semu. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah kota medan perlu melakukan pengelolaan sampah skala kawasan padat ingkat kawasan berbasis kearifan lokal, meningkatkan sosialisasi tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat , dan meningkatkan pelayanan kebersihan kepada masyarakat.
Abstract:Population growth is directly proportional to the increase of the volume of waste produced by the community. From all of the waste produced only about 80% are disposed to landfill. While the rest overcome by throwing into the river, empty fields and burned. To handle the waste problem will require public participation in waste management.
This study aims to determine how the public participation in the district of Medan Perjuangan in waste management and constraints that influence community participation in the management of solid waste.
The research methods used in the research is qualitative research. The data collection was done by interview, observation and documentation study. This research was conducted in the Medan City district Medan Perjuangan.
Public participation in waste management in the district of Medan Perjuangan can be seen in the planning and implementation stages. In the planning stage yet many people participate. Planning hygiene program entirely in Medan City Sanitation Department. The community is only given the opportunity to provide input on program planning cleanliness in city development planning forum. During the implementation phase of public participation seen in the willingness of the public to provide their own garbage containers and retribution cleanliness. And the constraints of public participation in waste management consists of the willingness of people to participate, ability of society, socialization held by the government and the resources existing waste management.
Public participation in waste management in the district of Medan Perjuangan is still low. Public participation belong to the pseudo participation. To increase public participation, the city government needs to conduct field solid waste management at the regional level based on local wisdom, increasing socialization of waste management to the community, and improve sanitation services to the community.
|