HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN

Penelitian dilakukan di Formasi Muara Enim, Cekungan Sumatera Selatan yang merupakan salah satu target eksplorasi Gas Metana Batubara (GMB) di Indonesia. Salah satu aspek yang mempengaruhi keekonomian suatu lapangan GMB adalah nilai permeabilitas batubara. Permeabilitas akan sangat dikontrol oleh...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Maulana, Taslim, Anggara, Ferian
Format: Article
Language:English
Published: DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM 2016
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/273492/1/21%20EPB-04%20Hubungan%20Sistem%20Cleat%20Dengan%20Permeabilitas%20Batubara%20Peringkat%20Rendah%2C%20Pada%20Tambang%20Banko%20Barat%2C%20Muara%20Enim%2C%20Sumatera%20Selatan-Maulana%2C%20T.%20%26%20Anggara%20%2C%20F.%20%20.pdf
_version_ 1797036735680479232
author Maulana, Taslim
Anggara, Ferian
author_facet Maulana, Taslim
Anggara, Ferian
author_sort Maulana, Taslim
collection UGM
description Penelitian dilakukan di Formasi Muara Enim, Cekungan Sumatera Selatan yang merupakan salah satu target eksplorasi Gas Metana Batubara (GMB) di Indonesia. Salah satu aspek yang mempengaruhi keekonomian suatu lapangan GMB adalah nilai permeabilitas batubara. Permeabilitas akan sangat dikontrol oleh sistem cleat yang berkembang pada lapisan batubara tersebut. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik batubara, sistem cleat yang berkembang dan nilai permeabilitasnya. Metode yang digunakan meliputi pengukuran atribut cleat di lapangan dan analisis laboratorium. Pengukuran atribut cleat dilakukan menggunakan metode window scan pada 16 lokasi pengukuran yang tersebar pada 3 lapisan batubara, yaitu A1, A2, dan B1. Atribut cleat yang diukur adalah orientasi, panjang, apertur, dan cleat spacing. Analisis laboratorium terdiri dari analisis proksimat, analisis petrografi, analisis Scanning Electron Microscope (SEM), dan nilai calorific value. Perhitungan nilai permeabilitas berdasarkan atribut cleat menggunakan rumus Robertson dan Christiansen (2006) dan Lucia (1983). Karakteristik batubara pada daerah penelitian menunjukkan kandungan kadar lengas berkisar 26 – 30,5 % (ar), abu 1,1 – 2,5 % (adb), zat terbang 40 – 43,5 % (adb), karbon tertambat 41,3 – 47 % (adb) dan nilai calorific value 5773 – 6092 cal/gr (adb). Peringkat batubara adalah Subbituminus A. Orientasi cleat berarah timur laut – barat daya dengan rata-rata panjang cleat 23,89 cm – 46,87 cm, apertur 0,0343 – 0,067 cm dan spacing 2,48 – 4,57 cm. Nilai permeabilitas berdasarkan formula Robertson dan Christiansen (2006) berkisar 90,33 – 1020 Darcy. sedangkan berdasarkan formula Lucia (1983) berkisar 2,069 – 45,8192 Darcy. Hasil perhitungan menunjukkan lapisan batubara A2 memiliki nilai permeabilitas tertinggi dan B1 memiliki permeabilitas terendah. Nilai permeabilitas akan berbanding lurus dengan nilai apertur, panjang dan densitas cleat namun berbanding terbalik dengan cleat spacing. Material pengisi cleat terdiri dari silika, amber, dan pirit. Kata kunci : cleat, permeabilitas, batubara, GMB
first_indexed 2024-03-13T23:50:57Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:273492
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-13T23:50:57Z
publishDate 2016
publisher DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:2734922017-06-20T07:30:56Z https://repository.ugm.ac.id/273492/ HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN Maulana, Taslim Anggara, Ferian Geology Penelitian dilakukan di Formasi Muara Enim, Cekungan Sumatera Selatan yang merupakan salah satu target eksplorasi Gas Metana Batubara (GMB) di Indonesia. Salah satu aspek yang mempengaruhi keekonomian suatu lapangan GMB adalah nilai permeabilitas batubara. Permeabilitas akan sangat dikontrol oleh sistem cleat yang berkembang pada lapisan batubara tersebut. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik batubara, sistem cleat yang berkembang dan nilai permeabilitasnya. Metode yang digunakan meliputi pengukuran atribut cleat di lapangan dan analisis laboratorium. Pengukuran atribut cleat dilakukan menggunakan metode window scan pada 16 lokasi pengukuran yang tersebar pada 3 lapisan batubara, yaitu A1, A2, dan B1. Atribut cleat yang diukur adalah orientasi, panjang, apertur, dan cleat spacing. Analisis laboratorium terdiri dari analisis proksimat, analisis petrografi, analisis Scanning Electron Microscope (SEM), dan nilai calorific value. Perhitungan nilai permeabilitas berdasarkan atribut cleat menggunakan rumus Robertson dan Christiansen (2006) dan Lucia (1983). Karakteristik batubara pada daerah penelitian menunjukkan kandungan kadar lengas berkisar 26 – 30,5 % (ar), abu 1,1 – 2,5 % (adb), zat terbang 40 – 43,5 % (adb), karbon tertambat 41,3 – 47 % (adb) dan nilai calorific value 5773 – 6092 cal/gr (adb). Peringkat batubara adalah Subbituminus A. Orientasi cleat berarah timur laut – barat daya dengan rata-rata panjang cleat 23,89 cm – 46,87 cm, apertur 0,0343 – 0,067 cm dan spacing 2,48 – 4,57 cm. Nilai permeabilitas berdasarkan formula Robertson dan Christiansen (2006) berkisar 90,33 – 1020 Darcy. sedangkan berdasarkan formula Lucia (1983) berkisar 2,069 – 45,8192 Darcy. Hasil perhitungan menunjukkan lapisan batubara A2 memiliki nilai permeabilitas tertinggi dan B1 memiliki permeabilitas terendah. Nilai permeabilitas akan berbanding lurus dengan nilai apertur, panjang dan densitas cleat namun berbanding terbalik dengan cleat spacing. Material pengisi cleat terdiri dari silika, amber, dan pirit. Kata kunci : cleat, permeabilitas, batubara, GMB DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM 2016-08-19 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/273492/1/21%20EPB-04%20Hubungan%20Sistem%20Cleat%20Dengan%20Permeabilitas%20Batubara%20Peringkat%20Rendah%2C%20Pada%20Tambang%20Banko%20Barat%2C%20Muara%20Enim%2C%20Sumatera%20Selatan-Maulana%2C%20T.%20%26%20Anggara%20%2C%20F.%20%20.pdf Maulana, Taslim and Anggara, Ferian (2016) HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN. PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA. ISSN 2477 - 0248
spellingShingle Geology
Maulana, Taslim
Anggara, Ferian
HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN
title HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN
title_full HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN
title_fullStr HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN
title_full_unstemmed HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN
title_short HUBUNGAN SISTEM CLEAT DENGAN PERMEABILITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH, PADA TAMBANG BANKO BARAT, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN
title_sort hubungan sistem cleat dengan permeabilitas batubara peringkat rendah pada tambang banko barat muara enim sumatera selatan
topic Geology
url https://repository.ugm.ac.id/273492/1/21%20EPB-04%20Hubungan%20Sistem%20Cleat%20Dengan%20Permeabilitas%20Batubara%20Peringkat%20Rendah%2C%20Pada%20Tambang%20Banko%20Barat%2C%20Muara%20Enim%2C%20Sumatera%20Selatan-Maulana%2C%20T.%20%26%20Anggara%20%2C%20F.%20%20.pdf
work_keys_str_mv AT maulanataslim hubungansistemcleatdenganpermeabilitasbatubaraperingkatrendahpadatambangbankobaratmuaraenimsumateraselatan
AT anggaraferian hubungansistemcleatdenganpermeabilitasbatubaraperingkatrendahpadatambangbankobaratmuaraenimsumateraselatan