Pembakuan norma tes kraepelin sebagai alat pengukur kecepatan kerja, ketelitian kerja, keajegan kerja, dan ketahanan kerja pada sarjana muda ilmu pengetahuan sosial dan sarjana muda ilmu pengetahuan eksasta dan alam di Kotamadya Yogyakarta.

Tes Kraepelin adalah salah satu alat pengukuran psikologis, yang sangat besar peranannya terutama didalam seleksi penempatan tenaga kerja. Sarjana Muda dari akademi khususnya memang dicetak untuk bekerja, dalam rangka seleksi penempatan pekerja tes kraepelin sering sekali digunakan. Namun demikian...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Koentjoro, Koentjoro
Format: Other
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada 1984
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/273646/1/PEMBAKUAN%20NORMA%20TEST.pdf
Description
Summary:Tes Kraepelin adalah salah satu alat pengukuran psikologis, yang sangat besar peranannya terutama didalam seleksi penempatan tenaga kerja. Sarjana Muda dari akademi khususnya memang dicetak untuk bekerja, dalam rangka seleksi penempatan pekerja tes kraepelin sering sekali digunakan. Namun demikian norma tes Kraepelin untuk golongan atau kelompok sarjana muda ini belum ada. Oleh karena kebutuhan yang kian mendesak penulis memandang perlu adanya norma, untuk itulah maka penelitian ini dilakukan. Dari data sebanyak 563 sarjana muda yang pernah mengikuti kegiatan tes di biro testing Fakultas Psikologi UGM yang terkumpul sejak tahun 1982 - 1984, diambil 311 sarjana muda sebagai sampel pehelitian. 112 sarjana muda berasal dari IPA dan 199 berasal dari IPS. Dari sejumlah itu pada kelompok sarjana muda IPA kesemuanya adalah Putra. Dari 199 sarjana muda 120 adalah putra dan 79 putri. Dari analisis uji t berdasarkan atas jenis kelaminnya ternyata pada aspek Kecepatan Kerja, Keajegan Kerja yang menggunakan Range dan Ketahanan kerja dijumpai adanya perbedaan yang bermakna. Analisis uji t berdasarkan latar belakang pendidikan ternyata hanya pada aspek Kecepatan kerja saja yang ternyata mempunyai perbedaan yang bermakna. Uji kurve normal menunjukkan hasil yang bermakna pada aspek Ketelitian Kerja. Hal ini terjadi bila kita menguji berdasarkan atas jenis kelamin. Namun bila kita menguji berdasarkan jurusan ternyata aspek ketelitian kerja dan Keajegan Kerja yang menggunakan Range ternyata juga menunjukkan hasil yang bermakna. Sehingga bagi yang bermakna pembuatan norma didasarkan atas persentil, sedang bila tidak bermakna menggunakan Mean dan Standard Deviation. 5 Kategori yang dipilih dalam pembakuan norma adalah Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang, Kurang Sekali.