Summary: | Cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman hortikultura yang bernilai gizi dan ekonomi tinggi. Cabai bersifat rentan terhadap infeksi penyakit, terutama Begomovirus yang dapat menyebabkan tanaman mengalami klorosis, keriting dan kerdil, sehingga produktivitas cabai menurun. Tanaman cabai varietas komersial generasi kelima (F5) adalah hasil seleksi alami di lahan dari tetua yang telah menunjukkan ketahanannya terhadap infeksi Begomovirus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat ketahanan tanaman cabai varietas komersial generasi kelima (F5) dan tetua (F1) terhadap infeksi Begomovirus. Evaluasi ketahanan tanaman cabai varietas komersial F5 dan F1 dilakukan melalui penularan Begomovirus secara individu menggunakan serangga vektor kutu kebul (Bemisia tabaci). Pengamatan gejala infeksi Begomovirus dilakukan selama 4 minggu setelah inokulasi (MSI) dengan metode scoring. Hasil menunjukkan bahwa efektifitas penularan Begomovirus pada tanaman cabai varietas komersial F5 dan F1 sangat tinggi (100 %) melalui metode penularan per individu tanaman dengan periode akuisisi kutu kebul selama 48 jam, periode inokulasi selama 72 jam, dan masa inkubasi 15 hari. Berdasarkan uji One Way ANOVA diketahui bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata intensitas penyakit pada keempat kelompok uji tanaman cabai varieta skomersial. Hasil uji lanjut DMRT pada taraf kepercayaan 95 % menunjukkan ada perbedaan signifikan antara intensitas penyakit pada tanaman cabai varietas komersial F5 dan F1 yang diinokulasi Begomovirus. Tanaman cabai varietas komersial F5 lebih tahan terhadap Begomovirus dibandingkan F1.
|