Summary: | Bendung Cipamingkis terletak pada Desa Jatinunggal, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat. Bendung ini dibangun pada tahun 1980 dan merupakan infrastruktur irigasi yang
vital karena mengairi sekitar 7805 Ha sawah yang terdapat pada Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Bekasi. Inisiasi kegagalan bangunan tercatat pada Maret 2016 dimulai pada bagian mercu dan pintu
pengambilan hingga kegagalan total terjadi pada April 2017. Penelitian ini difokuskan pada
identifikasi parameter geologi teknik untuk memahami penyebab kegagalan Bendung Cipamingkis.
Metodologi penelitian ini terdiri dari studi lapangan dan uji laboratorium. Tahap studi lapangan berupa
pemetaan geologi dan pemboran geoteknik. Tahap uji laboratorium berupa penentuan parameter
keteknikan antara lain slake durabilityindex dan free swell index digunakan untuk mengkonfirmasi
ketahanan batuan dan pendugaan nilai pengembangannya (expansivity). Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa bendung ini berdiri di atas batuan dasar berupa dominan batulempung dan zona
sesar mendatar menganan. Hasil laboratorium menunjukan slake durability index 0 - 3.88 % dan free
swell index > 50 % dan LL yang berkisar antara 60% - 80%. Dengan adannya orientasi zona sesar
mendatar yang tegak lurus dengan as bendung, memungkinkan rekahan-rekahan menjadi jalur
termudah untuk air melalui bangun bendung hingga terjadinya erosi dan terbentuk saluran pembuluh.
Nilai LL yang tinggi (> 50%) membuat karakteristik mekanik batulempung bergeser pada fase
softening – residual strength walaupun dari data SPT menunjukkan nilai yang baik. Faktor lain yaitu
bahwa batulempung pada daerah tersebut memiliki tingkat ekspansifitas yang tinggi.
Kata Kunci: Bendung, Batulempung, Sesar, Kegagalan
|