KARAKTERISTIK ENDAPAN PALEOTSUNAMI DI PESISIR BINUANGEUN, DAERAH WANASALAM, BANTEN

Rekaman kejadian tsunami salah satunya dapat berupa endapan sedimen di daerah pesisir. Pesisir Binuangeun yang terletak di Pantai Selatan Jawa merupakan salah satu daerah yang berpotensi terkena tsunami di Indonesia. Studi ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya endapan paleotsunami dan melak...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Zulkarnain1, Dimas Allan, Amijaya, Hendra, Yulianto, Eko
Format: Article
Language:English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274180/1/OPT-02.pdf
Description
Summary:Rekaman kejadian tsunami salah satunya dapat berupa endapan sedimen di daerah pesisir. Pesisir Binuangeun yang terletak di Pantai Selatan Jawa merupakan salah satu daerah yang berpotensi terkena tsunami di Indonesia. Studi ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya endapan paleotsunami dan melakukan karakterisasi endapan paleotsunami yang mungkin ditemukan di daerah ini. Rawa-rawa yang terletak di belakang punggungan pantai di daerah penelitian merupakan lokasi yang potensial untuk mempreservasi endapan tsunami. Berdasarkan data stratigrafi kuarter yang diambil menggunakan bor tangan pada salah satu rawa, ditemukan endapan pasir yang berada diantara endapan lanau dengan kandungan material organik yang tinggi. Endapan pasir ini merupakan kandidat suatu endapan paleotsunami. Identifikasi dan karakterisasi endapan paleotsunami dilakukan dengan menggunakan metode analisis granulometri dan loss on iginition yang dipadukan dengan data kandungan mineralogi dan foraminifera. Hasil analisis granulometri menunjukan endapan paleotsunami memiliki ukuran butir lanau kasar-pasir halus dengan nilai mean 3.433-4.989 phi, sortasi yang sangat buruk dengan nilai 2.092-2.710 phi, skewness 0.243-0.587 (fine skewed-very fine skewed), dan nilai kurtosis 0.693-1.208 (platykurtic-leptokurtic). Hasil analisis loss on ignition menunjukan kandungan material organik dan karbonat dari endapan paleotsunami relatif rendah. Kandungan foraminifera endapan paleotsunami menunjukan batimetri sedimen yang berasal dari kedalaman 30- 180 meter dengan kandungan mineralogi yang didominasi oleh kuarsa dan juga terdapat kandungan mineral penciri lingkungan laut seperti glaukonit Kata kunci: paleotsunami, granulometri, foraminifera, mineralogi, Pesisir Binuangeun Banten