ESTIMASI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN SPEKTRA PERCEPATAN AKIBAT GEMPA 7 DESEMBER 2016 DI KABUPATEN PIDIE JAYA

Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa Pidie Jaya 7 Desember 2016 diakibatkan oleh goncangan gempa disamping kualitas bangunan yang kurang baik dalam menahan beban gempa. Tingkat goncangan gempa dapat diukur dalam beberapa nilai pengukuran antara lain percepatan tanah maksimum (PGA) dan spektra pe...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sunardi, Bambang, Pitriani, Weni, Rohadi, Supriyanto, Sulastri, Sulastri, Prakoso Setiadi, Tio Ashar
Format: Article
Language:English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274182/1/OPT-04.pdf
Description
Summary:Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa Pidie Jaya 7 Desember 2016 diakibatkan oleh goncangan gempa disamping kualitas bangunan yang kurang baik dalam menahan beban gempa. Tingkat goncangan gempa dapat diukur dalam beberapa nilai pengukuran antara lain percepatan tanah maksimum (PGA) dan spektra percepatan pada periode tinjauan. Penelitian ini membahas estimasi PGA dan spektra percepatan pada periode 0.2 dan 1 detik di Kabupaten Pidie Jaya akibat gempa 7 Desember 2016, menggunakan model atenuasi Sadigh, et al., dan perangkat lunak Ground Motion Simulation. Hasil penelitian menunjukkan PGA di Kabupaten Pidie Jaya berkisar antara 0.07 – 0.73 g untuk kondisi batuan dan 0.07 – 0.56 g untuk kondisi tanah. Nilai PGA di batuan relatif lebih tinggi dibanding dengan SNI 1726:2012. Spektra percepatan tanah pada periode T=0.2 dan 1 detik berturut turut berkisar antara 0.16 – 1.36 g dan 0.08 – 0.68 g. Nilai PGA untuk kondisi tanah tidak terlalu jauh berbeda dengan peta goncangan yang dikeluarkan BMKG. Daerah yang mengalami kerusakan berat di Kabupaten Pidie Jaya ada pada kisaran percepatan 0.25 – 0.56 g, dan dominan terjadi pada daerah yang berjenis tanah lunak (SE) dan sedang (SD). Kata Kunci : PGA, Spektra Percepatan, Gempa Pidie Jaya, Ground Motion Simulation