Summary: | Karangsambung merupakan kawasan dengan batuan yang beraneka ragam, konsekuensi dari hal
tersebut adalah juga terdapatnya berbagai macam bentuklahan. Informasi bentuklahan menggambar
suatu kesamaan topografi dan struktur geologi serta proses eksogen. Intepretasi bentuklahan relatif
mudah dilakukan dengan data penginderaan jauh, terdapat analisis spasial yang saling berasosiasi.
Membedakan bentuklahan dengan teknik penginderaan jauh adalah dengan kompilasi ciri khas yang
ada di permukaan. Semakin baik basis pengetahuan tentang konfigurasi permukaan (fisiografi) maka
semakin banyak pula kemungkinan informasi yang dapat di ekstraksi. Makalah ini menyajikan sistem
klasifikasi otomatis elemen bentuklahan berdasarkan analisis object-based image (OBIA). Objek
diklasifikasikan sebagai elemen bentuklahan menggunakan model klasifikasi relatif, dibangun baik
pada bentuk permukaan maupun pada posisi memiliki ketinggian. Sejauh ini, Aspek kemiringan tidak
digunakan dalam klasifikasi. Pendekatan OBIA melalui dua tahapan utama yaitu segmentasi dan
klasifikasi.Dalam melakukan klasifikasinya tidak hanya mempertimbangkan aspek spektral namun
aspek spasial objek. Segmentasi membentuk suatu obyek berdasarkan pengelompokan piksel
berdekatan dengan kualitas yang sama. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra
landsat-8 dan citra AsterGDEM. Hasil yang diperoleh merupakan klasifikasi bentuklahan dengan
intepretasi hasil klasifikasi berskala 1:50000. Secara umum, bentuklahan yang ada di kawasan
Karangsambung terdapat 3 bentukanlahan asal, yaitu: bentuklahan asal proses fluvial; bentuklahan
asal proses denudasional; dan bentuklahan asal struktural. Dengan menggunakan metode OBIA
masing-masing bentuklahan tersebut dapat diperinci lebih detail.
Kata Kunci: bentuklahan, karangsambung, OBIA, penginderaan jauh
|