Summary: | Singkapan batuan yang merupakan data penting di bidang geologi semakin hari mengalami proses
degradasi berupa pelapukan, dan sering menjadi sasaran pembukaan lahan atau dijadikan bahan
tambang sehingga keberadaannya semakin terancam. Dalam rangka preservasi singkapan yang ada di
permukaan, terutama di daerah Palaran yang memiliki singkapan geologi yang ideal, maka dilakukan
pembuatan Digital Outcrop Model (DOM). Untuk mendapatkan properti batuan berupa porositas dan
litofasies pada singkapan, dilakukan pembuatan stratigrafi terukur dan pengambilan sampel pada
enam singkapan di area BPJS, Palaran, Samarinda. Analisis stratigrafi dari stratigrafi terukur
menghasilkan sebelas (11) litofasies yang dapat dikelompokkan menjadi lima (5) asosiasi fasies,
meliputi: (1) upper distributary channel; (2) flood plain deposit; (3) distal delta front; (4) mud flat;
dan (5) fluvial channel. Analisis selanjutnya dilakukan untuk menentukan geometri, distribusi fasies
dan distribusi porositas dengan analsis data digital berupa model 3D singkapan dan analisis data
lapangan berupa stratigrafi terukur yang diolah menggunakan software Agisoft dan Petrel. Hasil dari
DOM pada daerah ini menunjukkan bahwa geometri batupasir fluvial berupa channel. Penentuan
porositas dengan analisis sayatan tipis menunjukkan variasi nilai porositas 5,2 % - 30,3 %. Dari
analisis petografi diketahui bahwa tipe porositas yang berkembang adalah vuggy, intergranular dan
intragranular porosity. Distribusi fasies batupasir fluvial pada area BPJS dengan porositas yang baik
– excellent tersebut menunjukkan pelamparan yang luas dengan arah relatif ke arah tenggara yang
berkaitan dengan adanya struktur antiklinorium Samarinda. Analisis data bawah permukaan
menunjukkan bahwa asosiasi fasies ini memiliki kesamaan karakteristik dengan kondisi singkapan,
sehingga dapat dilakukan pembuatan analog model bawah permukaan.
Kata kunci : digital outcrop model (DOM), distribusi fasies, analog model bawah permukaan, Palaran
|