PEMODELAN STRUKTUR GEOLOGI DAN ANALISIS SUMBER PANAS MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI, MAGNETIK DAN FAULT FRACTURE DENSITY (FFD) PADA DAERAH PANAS BUMI BITTUANG, SULAWESI SELATAN

Daerah panas bumi Bittuang terletak di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Daerah ini menyimpan potensi panas bumi Indonesia yang belum diproduksi dan dikembangkan hingga sekarang ini. Manifestasi aktif seperti mata air panas dan fumarol menunjukkan bukti adanya aktivitas hidrotermal bawah p...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Mangala, Adhitya, Yobel, Yobel, Alfadli, Muhammad Kurniawan
Format: Article
Language:English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274243/1/PTF-05.pdf
Description
Summary:Daerah panas bumi Bittuang terletak di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Daerah ini menyimpan potensi panas bumi Indonesia yang belum diproduksi dan dikembangkan hingga sekarang ini. Manifestasi aktif seperti mata air panas dan fumarol menunjukkan bukti adanya aktivitas hidrotermal bawah permukaan. Sistem panas bumi Bittuang terkait dengan produk erupsi Gunung Karua. Sebagai studi lebih lanjut perlu untuk mengetahui zona upflow dan outflow, trend struktur geologi dan sumber panas pada daerah tersebut. Metode yang digunakan adalah metode geofisika gravitasi, magnetik, dan fault fracture density (FFD) pada wilayah seluas 93 km2. . Metode gravitasi menghasilkan peta anomali gravitasi residual yang kemudian dibuat profil penampang untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi. Peta FFD dibuat berdasarkan kelurusan morfologi dikombinasikan dengan peta residual untuk mengetahui asosiasi struktur bawah permukaan dengan permukaan bumi dan arah trend struktur geologi. Metode magnetik menghasilkan peta anomali magnet yang berguna untuk menginterpretasi sumber panas. Data geokimia digunakan untuk mengetahui tipe air manifestasi dan membantu untuk mengetahui zona upflow dan outflow. Zona upflow berada di utara daerah penelitian berasosiasi dengan manifestasi AP Balla dan Kawah yang muncul pada struktur patahan major graben. Zona outflow berasosiasi dengan manifestasi AP Cepeng yang muncul pada struktur patahan minor. Trend struktur geologi berarah barat laut – tenggara. Struktur geologi bawah permukaan bumi dan permukaan memiliki hubungan selaras. Sumber panas berada sebelah utara tepatnya pada manifestasi AP Balla dan Kawah dengan tipe air manifestasi klorida. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berguna dalam mengidentifikasi target untuk pemboran sumur panas bumi dan pengembangan lapangan panas bumi Bittuang. Kata kunci : Bittuang, panas bumi, struktur geologi, sumber panas