Kaksa sebagai Prevensi Primer

Kekerasan seksual pada anak-anak (KSA) merupakan aktivitas seksual yang melibatkan anak-anak oleh orang yang lebih dewasa dan mengakibatkan trauma baik fisik, psikis, sosial maupun perilaku. KSA dapat mengakibatkan kecemasan, perilaku agresif, paranoid, gangguan stres pasca trauma, depresi, meningk...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ira Paramastri, Ira Paramastri
Format: Book Section
Language:English
Published: Erlanga 2012
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274495/1/Buku%20Psi.Terapan.PDF
Description
Summary:Kekerasan seksual pada anak-anak (KSA) merupakan aktivitas seksual yang melibatkan anak-anak oleh orang yang lebih dewasa dan mengakibatkan trauma baik fisik, psikis, sosial maupun perilaku. KSA dapat mengakibatkan kecemasan, perilaku agresif, paranoid, gangguan stres pasca trauma, depresi, meningkatkan percobaan bunuh diri, gangguan disosiatif, rendahnya self esteem, penyalahgunaan obat, kerusakan dan kesakitan pada organ kelamin, perilaku seksual menyimpang, ketakutan pada seseorang atau tempat, gangguan tidur, agresif, menarik diri, depresi, somatisasi dan menurunnya kinerja di sekolah (Kritsberg, 2000; Van Dam, 2001 dan Kliegman et al., 2007). Fenomena tersebut tidak selalu terlaporkan, karena baik korban maupun keluarga selain taku dengan aib keluarga juga takut terhadap ancaman pelaku. Lain lagi ceritanya jika korban maupun keluarga memPunyai kesediaan/keberanian untuk melaporkan kasusnya, keluarga mendukung untuk tidak mencabut laporan ke polisi dan kepedulian berbagai pihak pada perlindungan anak. Demi melindungi anak dari ancaman KSA, maka diperlukan suatu strategi prevensi primer untuk menekan angka kasus tersebut.