Summary: | Area penelitian berlokasi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kawasan Bayah
memiliki keanekaragaman bentang alam akibat proses tektonik yang kompleks. Dampak positif
terbentuknya fenomena – fenomena tersebut adalah munculnya pariwisata alam yang memiliki
keunikan serta nilai estetika yang layak untuk dijadikan sebagai objek wisata. Metode penelitian yang
dilakukan adalah survey lapangan langsung meliputi dekskripsi, pencatatan, pengukuran serta
penilaian objek geologi menggunakan analisis geomorphosite menurut Kubalikova (2013). Parameter
penilaian yang di gunakan adalah nilai keilmuan dan intrinsik, nilai edukasi, nilai ekonomi, nilai
konservasi, dan nilai tambahan yang dimiliki oleh objek geologi tersebut. Berdasarkan survey dan
analisa geomorphosite yang dilakukan kawasan Bayah memiliki 8 situs geologi dengan nilai
kelayakan masing masing antara lain Pantai Pulo Manuk (66,17%), Pantai Sawarna (69,5%), Air
Terjun Warung Rame (58,67%) , Air Terjun Bojong (56,17%), Area Fosil Terumbu (Bafflestone)
(53,17%), Area Fosil Cangkang (52,17), Bukit Gombong (56,17), dan Bukit Andesite (56,5%). Selain
8 objek geologi tersebut terdapat juga 2 situs tambang emas lama yang telah beroperasi sejak tahun
1936. Bekas tambang emas tersebut di gunakan sebagai PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mini
Hidro) dan Tambang Emas Rakyat dengan persentase kelayakan masing masing 54,67% dan 58%.
Secara keseluruhan terdapat 10 area potensi geowisata, namun hanya 7 objek yang memiliki nilai
kelayakan (>55%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan bayah memiliki potensi besar untuk
dijadikan objek geowisata, namun diperlukan promosi agar objek geowisata yang ada dapat diketahui
oleh masyarakat global.
Kata Kunci : geomorphosite, geowisata, geosite, bayah.
|