GEOLOGI DAN ANALISA KESTABILAN LERENG DINDING BARAT PIT BATU HIJAU, PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA

Sistem penambangan dengan metode tambang terbuka meliputi kegiatan pembongkaran lapisan penutup menjadi lereng-lereng bertingkat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan gaya pada lereng dan perubahan kekuatan massa batuan. Perubahan gaya yang terjadi menyebabkan kesetimbangan lereng terganggu d...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Hafizah A.Abdan, Lua Nafsiah, Firdausi, Jalu Bias, Rahmad, Basuki
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274781/1/OHT-10_ZONASI%20BAHAYA%20AIR%20TANAH%20TERHADAP%20PEMOMPAAN%20DI%20CEKUNGAN%20AIR%20TANAH%20YOGYAKARTA-SLEMAN.pdf
Description
Summary:Sistem penambangan dengan metode tambang terbuka meliputi kegiatan pembongkaran lapisan penutup menjadi lereng-lereng bertingkat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan gaya pada lereng dan perubahan kekuatan massa batuan. Perubahan gaya yang terjadi menyebabkan kesetimbangan lereng terganggu dan adanya pelepasan beban dalam bentuk longsoran. Lokasi pemetaan geologi di lakukan di pit Batu Hijau dan analisis geologi teknik dilakukan di lereng barat yang terbagi menjadi 10 segmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui geologi daerah penelitian, potensi longsor dan nilai faktor keamanan pada dinding lereng barat daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu pemetaan geologi, line mapping, analisis petrografi, analisis struktur geologi, analisis kinematik berdasarkan data orientasi kekar dan sesar, dan metode kesetimbangan batas. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, satuan batuan daerah penelitian dibagi menjadi Satuan Andesit Batu Hijau, Satuan Diorit Batu Hijau, dan Satuan Tonalit Batu Hijau. Dari hasil himpunan mineral yang ditemui, daerah penelitian terbagi menjadi 4 zona alterasi yaitu alterasi Magnetit ± Biotit, Kuarsa + Serisit ± Pirit, Klorit + Epidot, dan Kaolinit ± Klorit. Berdasarkan analisis kinematik, di identifikasi kemungkinan longsoran berupa longsoran bidang dan longsoran baji di segmen seluruh segmen. Hasil Perhitungan kesetimbangan batas dan permodelan slide memperlihatkan nilai faktor keamanan rendah dengan FK < 1,07 yaitu 1,06 yang berada di segmen B4. Kata Kunci : geologi, kestabilan lereng, kesetimbangan batas, faktor keamanan