Summary: | Pulau Muna merupakan salah satu pulau yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara antara 4°15’ –
5°15’ Lintang Selatan dan 122°30’ - 123°15’ Bujur Timur yang secara geologi merupakan salah satu
kawasan karst yang ada di Indonesia. Kawasan karst merupakan suatu kawasan yang umumnya
tersusun atas batugamping yang erat kaitannya dengan keterdapatan foraminifera. Selain didukung
dengan kondisi geologi tersebut, pulau yang langsung terhubung dengan laut yang berasosiasi dengan
terumbu karang menjadikan kawasan ini layak dijadikan lokasi untuk studi foraminifera baik yang
hidup di masa lampau maupun foraminifera resen. Studi foraminifera bentonik resen dapat dijadikan
sebagai bioindikator perairan yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan terumbu
karang dalam upaya konservasi terumbu karang. Total 4 sampel sedimen resen dari perairan Pulau
Muna pada bagian utara (U1), tengah (T1, T2) dan selatan (S1) pulau diambil menggunakan grab
sampler saat kondisi laut surut pada kedalam 4-7 meter. Foraminifera bentonik dipisahkan dengan
material sedimen melalui tahap preparasi dan picking pada material yang tertahan pada ayakan mesh
100. Dari hasil analisis foraminifera bentonik menunjukkan nilai FORAM Index yang berbeda pada
tiap titik pengambilan sampel. Pada bagian utara (U1) memiliki nilai FORAM indeks 4.95, bagian
tengah (T1) bernilai 5.62, (T2) bernilai 6.7, dan bagian selatan (S1) bernilai 7.02. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa semakin ke arah selatan pulau nilai FORAM Indeks semakin besar. Semakin
besar nilai FORAM Indeks menunjukkan kondisi lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan
terumbu karang atau tempat yang sesuai bagi pemulihan terumbu karang sehingga cocok untuk
dijadikan wilayah konservasi terumbu karang.
Kata Kunci : foraminifera bentonik, perairan pulau muna, foram index
|